Badan Keamanan Rusia (FSB) berhasil menggagalkan rencana pembunuhan terhadap seorang uskup senior Gereja Ortodoks Rusia, Tikhon Shevkunov, yang dikenal memiliki kedekatan dengan Presiden Vladimir Putin. Pemerintah Moskow menuding bahwa rencana tersebut didalangi oleh Ukraina.
Shevkunov, yang kerap disebut dalam berbagai laporan sebagai “penasihat rohani” Putin, dikenal sebagai sosok yang sering mendampingi Presiden Rusia tersebut. Seperti dilaporkan oleh AFP pada Jumat (28/2/2025), ia juga merupakan anggota dewan penasihat Putin dalam bidang seni dan kebudayaan. Kedekatannya dengan Putin dikabarkan sudah terjalin sejak era 1990-an.
Pada usia 66 tahun, Shevkunov diangkat sebagai Metropolitan Crimea—gelar bagi seorang uskup senior—pasca aneksasi wilayah tersebut oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.
FSB dalam laporannya menyebutkan telah menahan dua tersangka yang diduga merencanakan serangan ini, yaitu seorang pria asal Ukraina dan seorang pria berkewarganegaraan Rusia. Menurut FSB, kedua orang tersebut direkrut oleh dinas intelijen Ukraina (GUR) melalui aplikasi Telegram.
Kantor berita TASS mengidentifikasi tersangka sebagai Denis Popovich, asisten pribadi Shevkunov, serta Nikita Ivankovich, seorang rohaniwan gereja. FSB mengklaim bahwa kedua tersangka menerima perangkat peledak rakitan pada Desember lalu dengan tujuan untuk membunuh Metropolitan Tikhon, sebelum melarikan diri dari Moskow menggunakan paspor palsu.
Laporan lain menyebut bahwa para pelaku berencana meninggalkan bahan peledak di sebuah tempat tinggal yang berlokasi di Biara Sretensky, Moskow, bertepatan dengan kunjungan Shevkunov ke sana.
Rekaman video yang dirilis oleh media Rusia, Zvezda, menunjukkan momen penangkapan salah satu tersangka yang dibawa secara diam-diam ke dalam sebuah van oleh pasukan keamanan. Video lainnya memperlihatkan seorang tersangka dalam kondisi terborgol dengan posisi tengkurap. Selain itu, media lokal Rusia juga menayangkan video pengakuan dari para tersangka.
Hingga kini, pihak Ukraina belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan tersebut.