Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menyerukan agar Hamas menyerahkan kendali atas Jalur Gaza kepada Otoritas Palestina serta menyerahkan senjata mereka. Abbas juga menuntut agar Hamas membebaskan sandera Israel yang ada di Gaza dan mengubah kelompok ini menjadi sebuah partai politik.
Dalam pidatonya pada Rabu (23/4), Abbas mengungkapkan bahwa tindakan Hamas telah memberikan alasan bagi penjajah Israel untuk melakukan kejahatan di Gaza, dengan menahan para sandera sebagai salah satu contohnya. “Saya dan rakyat kami yang menanggung konsekuensinya, bukan Israel. Serahkan saja mereka,” tegas Abbas.
Pidato ini disampaikan dalam pertemuan di Ramallah, Tepi Barat, di mana Abbas diharapkan akan menunjuk penggantinya untuk merespons keraguan internasional terhadap keberlangsungan Otoritas Palestina di tengah situasi yang genting.
Abbas juga mengecam serangan yang dipimpin oleh Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang menurutnya memberi Israel alasan untuk menghancurkan Gaza. Serangan tersebut memicu kampanye militer Israel terhadap Hamas.
Hamas yang menentang upaya damai Abbas dengan Israel, mengkritik tindakan keras yang diambil terhadap faksi-faksi militan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Belum ada tanggapan resmi dari Hamas terkait pernyataan Abbas.
Selain itu, Abbas mendesak negara-negara di dunia untuk menekan Israel agar segera mengakhiri perang di Gaza, menarik pasukannya, dan menghentikan pembangunan permukiman Yahudi. Menurutnya, perdamaian hanya bisa terwujud jika Palestina memiliki negara dengan perbatasan yang berlaku sebelum perang Timur Tengah 1967.