Dewi Soekarno, yang dikenal luas sebagai Ratna Sari Dewi, telah membuat langkah besar dalam perjalanan politiknya dengan mengumumkan pembentukan partai politik baru di Jepang, yang dinamakan 12 Heiwa To. Pada usia 84 tahun, Dewi Soekarno—yang sebelumnya dikenal sebagai istri pertama Presiden Soekarno—resmi melepaskan status warga negara Indonesia (WNI) guna memfokuskan diri pada ambisinya di kancah politik Jepang. Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu, 12 Februari 2025, Dewi memaparkan rencana besarnya untuk memperjuangkan hak-hak hewan melalui partai yang baru dibentuknya.
Nama 12 Heiwa To berasal dari gabungan kata “heiwa” yang berarti “perdamaian” dalam bahasa Jepang dan angka “12” yang diambil dari bunyi “wan-nyan”, yaitu suara anjing dan kucing dalam bahasa Jepang. Partai ini akan mengusung tema besar perlindungan terhadap hewan, dengan fokus utama pada larangan konsumsi daging anjing dan kucing yang saat ini masih terjadi di beberapa bagian Jepang. Dewi, yang lahir di Tokyo pada 6 Februari 1940 dengan nama asli Naoko Nemoto, bertekad untuk memperjuangkan hak-hak hewan dan berharap untuk membawa perubahan signifikan di masyarakat Jepang.
Dewi Soekarno mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa setelah mengembalikan paspor Indonesia, dirinya berencana untuk kembali memperoleh kewarganegaraan Jepang, tempat ia dilahirkan. “Kami akan berjuang untuk melindungi anjing dan kucing, dua makhluk yang tidak seharusnya menjadi konsumsi manusia,” katanya. Sebagai langkah awal, partai ini berencana untuk memperkenalkan undang-undang yang melarang konsumsi daging anjing dan kucing, dengan harapan dapat menghentikan praktik yang dianggap kejam terhadap hewan-hewan tersebut.
Tidak hanya itu, Dewi dan partainya juga berencana untuk membentuk sebuah lembaga pengawas yang khusus menangani kasus-kasus kekerasan terhadap hewan. Partai ini berkomitmen untuk mengusulkan hukuman yang lebih berat bagi mereka yang terbukti melakukan penyiksaan terhadap hewan, sebagai bagian dari upaya untuk menumbuhkan kesadaran dan menghentikan kekejaman terhadap makhluk hidup.
Juru kampanye partai, Shinnosuke Fujikawa, menyampaikan bahwa salah satu target utama mereka dalam pemilu mendatang adalah meraih dua hingga tiga kursi di Majelis Tinggi Jepang. Meski terbilang ambisius, Dewi Soekarno dan partainya yakin bahwa perjuangan mereka untuk hak-hak hewan akan mendapat dukungan luas, terutama di kalangan para pecinta hewan dan aktivis sosial di Jepang.
Dengan latar belakang yang kaya akan sejarah politik Indonesia dan kini bertransformasi menjadi pejuang hak-hak hewan di Jepang, Dewi Soekarno siap membawa suara perubahan dan perdamaian melalui partai barunya. Langkah ini menandai babak baru dalam perjalanan hidup Dewi, yang tak hanya berfokus pada kehidupan pribadinya, tetapi juga pada kontribusinya bagi kesejahteraan makhluk hidup di dunia.