Pada tanggal 15 Desember 2024, sejumlah lembaga riset ekonomi global memperkirakan bahwa ekonomi Jerman akan tetap menghadapi tantangan besar pada tahun 2025. Prediksi ini muncul seiring dengan lambatnya pemulihan ekonomi negara tersebut setelah dilanda krisis energi dan inflasi yang tinggi sepanjang tahun 2024. Laporan tersebut menyebutkan bahwa sektor industri utama Jerman, termasuk manufaktur dan otomotif, masih kesulitan menghadapi tekanan dari kenaikan biaya dan ketidakpastian pasar global.
Sektor industri yang menjadi tulang punggung perekonomian Jerman diprediksi masih akan kesulitan pada 2025. Beberapa pabrik besar di negara ini telah mengalami penurunan produksi akibat inflasi yang tinggi dan biaya energi yang terus melonjak. Bahkan, beberapa industri yang bergantung pada bahan baku impor kini menghadapi hambatan karena gangguan rantai pasokan global. Sektor manufaktur yang meliputi mobil, mesin, dan peralatan elektronik diperkirakan tidak akan mengalami pemulihan signifikan dalam waktu dekat.
Krisis energi yang dimulai sejak 2022 masih memberikan dampak besar terhadap ekonomi Jerman. Meskipun telah ada upaya diversifikasi sumber energi, biaya energi tetap menjadi masalah yang krusial bagi banyak sektor industri. Inflasi yang tinggi di Eropa juga menyebabkan daya beli masyarakat menurun, yang berdampak pada konsumsi domestik. Masyarakat Jerman semakin membatasi pengeluaran mereka, yang pada gilirannya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara ini.
Pemerintah Jerman telah mengumumkan beberapa kebijakan untuk mendorong pemulihan ekonomi, termasuk stimulus fiskal dan kebijakan yang mendukung digitalisasi industri. Namun, banyak ekonom berpendapat bahwa dampak dari kebijakan tersebut tidak akan langsung terasa, dan pemulihan yang signifikan kemungkinan baru akan terjadi pada pertengahan dekade 2020-an. Pemerintah juga berusaha mengatasi masalah ketergantungan energi dari Rusia, namun proses ini membutuhkan waktu dan investasi yang besar.
Selain faktor domestik, ketidakpastian ekonomi global juga memberikan tantangan tambahan bagi Jerman. Ketegangan geopolitik, fluktuasi harga energi, serta potensi resesi di beberapa negara besar seperti AS dan China, dapat memperburuk situasi ekonomi Jerman. Para analis memperkirakan bahwa ketidakpastian ini akan terus membayangi perekonomian Jerman hingga 2025, yang akan membatasi prospek pertumbuhannya.
Secara keseluruhan, meskipun ada langkah-langkah pemulihan yang diambil oleh pemerintah Jerman, prediksi menunjukkan bahwa ekonomi negara ini akan tetap lemah pada 2025. Tantangan dari krisis energi, inflasi tinggi, dan ketidakpastian global akan menjadi hambatan besar bagi pemulihan ekonomi yang cepat. Pemerintah dan sektor swasta di Jerman akan terus berupaya mencari solusi untuk memperbaiki kondisi ini, tetapi untuk saat ini, banyak pihak yang memperkirakan bahwa pemulihan ekonomi Jerman membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.