Korea Utara kembali mencuri perhatian internasional dengan melakukan uji coba rudal jelajah strategis, yang langsung dipantau oleh Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un. Uji coba yang berlangsung pada Rabu, 26 Februari ini menjadi momen krusial bagi negara tersebut untuk memperlihatkan keseriusannya dalam menjaga kesiapan pertahanan dan menjaga kedaulatan nasional. Kim Jong Un menegaskan bahwa kesiapan untuk menggunakan senjata nuklir adalah salah satu langkah vital dalam mempertahankan keselamatan negara dan menjaga keamanan jangka panjang.
Melalui pernyataan yang disampaikan oleh Kantor Berita Korea Utara (KCNA), Kim menyebutkan bahwa “kemampuan serangan yang kuat” yang dimiliki oleh Korea Utara adalah kunci bagi kekuatan pencegahan dan pertahanan yang unggul. Ia lebih lanjut menekankan bahwa tugas utama angkatan bersenjata nuklir Korut adalah untuk mempertahankan kedaulatan negara secara permanen dengan mengandalkan perisai nuklir yang handal. Kim juga menambahkan bahwa kesiapan penuh terhadap penggunaan kekuatan nuklir menjadi prioritas utama dalam memastikan stabilitas dan kelangsungan negara.
Pernyataan tersebut menjadi sinyal kuat bagi dunia bahwa Korea Utara tetap berkomitmen untuk memperkuat kemampuan pertahanannya, terutama dalam hal pengembangan senjata nuklir. Uji coba rudal tersebut dilakukan di lepas pantai barat Semenanjung Korea, dan menurut KCNA, langkah ini diambil sebagai peringatan kepada pihak-pihak yang dianggap mengancam stabilitas keamanan kawasan. Meskipun tidak secara langsung menyebutkan pihak yang dimaksud, banyak yang meyakini bahwa “musuh” yang dimaksud adalah Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Korea Selatan.
Korut sendiri telah mengembangkan rudal jelajah strategis dalam beberapa tahun terakhir, yang dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir. Jenis rudal ini, meskipun tidak menimbulkan ketegangan sebesar uji coba rudal balistik, tetap saja menjadi perhatian internasional karena potensinya dalam meningkatkan kekuatan militer Korea Utara. Dewan Keamanan PBB tidak secara spesifik melarang rudal jelajah ini, meskipun mereka telah memberlakukan berbagai sanksi terkait pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik oleh negara tersebut.
Sementara itu, Korea Selatan melaporkan bahwa mereka telah mendeteksi adanya tanda-tanda persiapan peluncuran rudal dari Korea Utara. Pihak militer Korsel juga mengonfirmasi bahwa beberapa rudal jelajah yang diluncurkan pada pagi hari sekitar pukul 08.00 waktu setempat telah berhasil dilacak terbang di atas perairan laut. Uji coba rudal ini menambah kekhawatiran di kalangan negara-negara tetangga, terutama Korea Selatan dan Jepang, yang sudah lama merasa terancam dengan aktivitas militer Korea Utara yang semakin intensif.
Dengan latar belakang ketegangan geopolitik yang terus meningkat di kawasan Asia Timur, peluncuran rudal ini menjadi pengingat akan pentingnya bagi Korea Utara untuk terus menunjukkan kemampuan pertahanannya. Uji coba ini juga menjadi tanda bagi dunia bahwa ketegangan yang ada berpotensi menciptakan ketidakstabilan yang lebih besar jika tidak dikelola dengan hati-hati.