Pada 17 November 2024, terjadi ketegangan di wilayah udara internasional setelah pesawat pengintai Rusia mendekati wilayah udara Inggris. Kejadian ini memicu respons cepat dari pemerintah Inggris, yang segera mengirimkan jet tempur Typhoon untuk mengidentifikasi dan mengawal pesawat Rusia yang terdeteksi sedang berada di dekat perbatasan udara mereka.
Pesawat pengintai yang terdeteksi adalah jenis Tupolev Tu-154, yang dikenal digunakan untuk misi pemantauan dan pengintaian militer. Meskipun pesawat ini tidak melanggar ruang udara Inggris, kehadirannya yang terlalu dekat dengan wilayah mereka menimbulkan kekhawatiran. Rusia sendiri belum memberikan pernyataan resmi mengenai alasan kehadiran pesawat tersebut di dekat wilayah Inggris, namun insiden ini menambah ketegangan yang sudah ada antara kedua negara.
Dalam waktu singkat setelah deteksi, Angkatan Udara Inggris mengirimkan jet tempur Typhoon dari pangkalan udara di Norfolk. Tindakan ini merupakan bagian dari kebijakan pertahanan udara Inggris untuk menjaga kedaulatan wilayah udara mereka. Jet tempur ini bertugas untuk melakukan pemantauan terhadap pesawat Rusia dan memastikan tidak ada pelanggaran terhadap ruang udara nasional.
Insiden ini kembali memicu ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat, terutama Inggris. Sebelumnya, sudah sering terjadi insiden serupa, tetapi kali ini meningkat dengan pengiriman jet tempur. Pemerintah Inggris menegaskan bahwa mereka akan tetap waspada terhadap aktivitas pesawat asing di sekitar wilayah udara mereka. Kejadian ini juga memunculkan pertanyaan tentang bagaimana negara-negara besar mengelola potensi ancaman di wilayah udara yang sering kali berbenturan.
Ketegangan semacam ini terus menyoroti pentingnya diplomasi dan dialog antara negara-negara besar untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.