Meskipun perayaan Idul Fitri sedang berlangsung, situasi di Gaza masih sangat mencekam. Setelah gencatan senjata yang berakhir pada 18 Maret 2025, serangan dari Israel kembali berlangsung, menargetkan warga Palestina. Salah satu sasaran utama serangan adalah sekolah-sekolah yang digunakan sebagai tempat perlindungan bagi pengungsi. Pada Kamis, 3 April 2025, saat perayaan Idul Fitri, serangan Israel menyebabkan kematian lebih dari 100 warga Palestina di Gaza, termasuk setidaknya 31 orang yang berada di dalam sebuah sekolah.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina, 14 anak-anak tewas akibat serangan yang menghantam sekolah di kawasan Tuffah, Kota Gaza. “Kami menemukan tubuh 14 anak dan lima wanita di dalam sekolah di kawasan Tuffah, dan angka kematian ini bisa meningkat karena ada sekitar 70 orang yang terluka parah,” ujar juru bicara Kementerian Kesehatan, Zaher al-Wahidi, seperti dikutip dari CBS News, Minggu (6/4/2025).
Selain itu, lebih dari 30 warga Gaza lainnya juga dilaporkan tewas dalam serangan terhadap rumah-rumah di sekitar lingkungan Shijaiyah. Israel telah melancarkan serangan-serangan intensif terhadap sekolah-sekolah dan fasilitas sipil di Gaza, dengan ratusan warga Palestina menjadi korban. Meski Israel mengklaim bahwa Hamas bersembunyi di area sipil, hingga kini tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
Sejak gencatan senjata berakhir, serangan Israel telah mengakibatkan hampir 1.250 korban jiwa di Gaza, dengan lebih dari 3.000 orang terluka, termasuk 86 orang yang tewas dalam 24 jam terakhir. Total korban tewas sejak awal konflik pada 7 Oktober 2023 telah mencapai lebih dari 50.000 orang, sementara lebih dari 115.000 orang terluka.