Serangan Udara AS Hantam Kota Pelabuhan Yaman, 8 Tewas

Kelompok Houthi yang berbasis di Yaman mengungkapkan bahwa serangan udara di kota pelabuhan Hodeidah menewaskan sedikitnya delapan orang. Mereka menuduh Amerika Serikat (AS) sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.

Menurut laporan AFP yang diterbitkan pada Rabu (9/4/2025), serangan udara yang dilakukan oleh AS tersebut menghantam Hodeidah pada Selasa (8/4) waktu setempat. Hodeidah, yang merupakan pelabuhan penting di Laut Merah, dikuasai oleh kelompok Houthi yang mendapat dukungan dari Iran.

Al-Masirah TV, saluran yang dikelola oleh Houthi, mengutip pernyataan dari Kementerian Kesehatan Houthi, yang menyebutkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan tersebut telah mencapai delapan orang, dengan 16 lainnya terluka. Operasi pencarian korban dan pembersihan puing-puing masih terus dilakukan.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Anis al-Asbahi, sebelumnya mengonfirmasi bahwa serangan tersebut menewaskan empat anak-anak dan dua wanita.

Media yang terkait dengan Houthi melaporkan bahwa serangan udara itu menghantam area pemukiman di Hodeidah. Seorang jurnalis AFP yang berada di lokasi pada malam hari setelah serangan itu melaporkan bahwa ia mendengar tiga ledakan berturut-turut.

Sejak AS mulai melakukan serangan udara terhadap Houthi pada 15 Maret lalu, wilayah yang dikuasai kelompok tersebut telah menjadi sasaran serangan hampir setiap hari. Tujuan serangan AS adalah untuk menghentikan ancaman terhadap kapal-kapal yang melintasi jalur pelayaran utama.

Houthi, sebagai balasan, juga melancarkan serangan terhadap kapal-kapal militer AS dan Israel, dengan alasan bahwa serangan mereka merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Kelompok Houthi mulai menargetkan kapal-kapal yang melintas di Laut Merah dan Teluk Aden, serta wilayah Israel, setelah terjadinya eskalasi perang di Jalur Gaza pada Oktober 2023. Meski sempat menghentikan serangan mereka selama gencatan senjata di Gaza pada Januari, ancaman Houthi untuk melanjutkan serangan kembali muncul setelah Israel menghentikan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan melanjutkan serangan di wilayah tersebut pada Maret.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *