Filipina Sambut Kepulangan Mary Jane, Jenderal Rusia Tewas Jadi Sorotan

Berbagai peristiwa menarik perhatian dunia pada Rabu (18/12), mulai dari pemulangan terpidana mati Mary Jane Veloso ke Filipina hingga tewasnya seorang komandan nuklir Rusia akibat bom. Berikut rangkuman beritanya:

Mary Jane Veloso Resmi Dipulangkan ke Filipina

Pemerintah Indonesia telah memulangkan Mary Jane Veloso, seorang terpidana mati dalam kasus penyelundupan narkoba, kembali ke Filipina secara resmi. Kepulangan Mary Jane disambut baik oleh Presiden Filipina Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia dan semua pihak yang telah mendukung kesejahteraan Mary Jane Veloso,” ujar Marcos dalam pernyataan resminya yang diunggah di Instagram pada Rabu (18/12).

Mary Jane dipulangkan setelah perwakilan kedua negara menandatangani dokumen perjanjian di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Selasa malam (17/12). Pemulangan ini menjadi momen penting dalam hubungan diplomatik antara Filipina dan Indonesia.

Iran Hentikan Pembahasan RUU Wajib Hijab

Di tengah meningkatnya tekanan internasional, Dewan Keamanan Nasional Iran memutuskan untuk menghentikan sementara rancangan undang-undang wajib hijab bagi perempuan.

Keputusan ini diumumkan oleh Wakil Presiden Iran untuk Urusan Parlemen, Shahram Dabiri, pada Senin (16/12). “Setelah melalui berbagai diskusi, diputuskan bahwa undang-undang ini tidak akan diteruskan untuk saat ini,” kata Dabiri dalam wawancara dengan media lokal, seperti dikutip BBC.

Langkah ini menunjukkan adanya pertimbangan ulang terkait kebijakan kontroversial yang menuai protes di berbagai wilayah Iran.

Komandan Nuklir Rusia Tewas, AS Tegaskan Tidak Terlibat

Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala Pasukan Pertahanan Nuklir Rusia, dilaporkan tewas dalam sebuah operasi yang diklaim oleh Ukraina. Namun, Amerika Serikat menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut.

“Kami tidak mengetahui rencana tersebut sebelumnya, apalagi terlibat,” kata Matthew Miller, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Selasa (17/12).

Kirillov adalah tokoh militer senior Rusia yang sebelumnya dituduh menggunakan agen pengendali kerusuhan di medan perang, melanggar Konvensi Senjata Kimia.

Prabowo Subianto Bertemu Presiden Mesir di Kairo

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan kenegaraan ke Mesir dan bertemu dengan Presiden Abdel Fattah El-Sisi di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya, Kairo, Rabu (18/12).

Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian agenda resmi Prabowo selama kunjungannya ke Mesir. Saat tiba di istana, Prabowo disambut dengan upacara kenegaraan yang berlangsung khidmat.

Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Mesir, khususnya di bidang perdagangan dan kerja sama strategis lainnya.

Kesimpulan

Sorotan berita internasional hari ini mencakup berbagai peristiwa penting dari berbagai negara, mulai dari diplomasi, keamanan, hingga kebijakan dalam negeri. Perkembangan-perkembangan ini mencerminkan dinamika global yang terus bergerak cepat dan menjadi perhatian utama dunia.

Kapal Selam Rusia Tiba-Tiba Muncul Di LCS Dekat Tetangga Indonesia

Pada 3 Desember 2024, sebuah kapal selam milik Rusia dilaporkan muncul secara tiba-tiba di Laut Cina Selatan (LCS), tepatnya dekat dengan wilayah Filipina. Kejadian ini memicu perhatian internasional, mengingat Laut Cina Selatan adalah kawasan yang menjadi sengketa beberapa negara, termasuk China, Filipina, dan negara-negara ASEAN lainnya, termasuk Indonesia. Kehadiran kapal selam Rusia ini menambah ketegangan dalam kawasan yang sudah padat dengan aktivitas militer.

Kapal selam yang diduga milik Angkatan Laut Rusia ini tidak memberi pemberitahuan sebelumnya dan terlihat beroperasi di dekat wilayah yang menjadi perhatian Filipina. Beberapa ahli militer menilai bahwa munculnya kapal selam ini bukan hanya menunjukkan kehadiran Rusia, tetapi juga bisa jadi sebagai pesan politik terkait dengan ketegangan di kawasan Asia-Pasifik. Laut Cina Selatan, yang kaya akan sumber daya alam dan jalur perdagangan strategis, adalah titik panas dalam perselisihan wilayah antara beberapa negara.

Filipina sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan segera meminta klarifikasi dari Rusia. Mereka menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan menghindari eskalasi ketegangan di kawasan tersebut. Sementara itu, negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam yang juga terlibat dalam klaim teritorial di LCS memperingatkan tentang potensi ancaman terhadap keamanan regional.

Indonesia yang juga memiliki kepentingan di kawasan Laut Cina Selatan melalui ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) di sekitar Natuna, turut mengawasi perkembangan ini dengan seksama. Pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya dialog multilateral untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Dikhawatirkan, meningkatnya kehadiran kekuatan militer asing dapat memicu ketegangan yang lebih besar di kawasan tersebut.

Ketegangan di Laut Cina Selatan sering kali dipicu oleh klaim teritorial yang tumpang tindih antara negara-negara yang memiliki kepentingan strategis di sana, termasuk China yang mengklaim hampir seluruh wilayah LCS. Kehadiran kapal selam Rusia ini menunjukkan adanya perubahan dalam dinamika kekuatan internasional yang dapat memengaruhi kebijakan luar negeri negara-negara yang terlibat.

Kemunculan kapal selam Rusia di Laut Cina Selatan ini menyoroti betapa pentingnya kerja sama internasional dalam menjaga keamanan dan perdamaian di kawasan tersebut. Negara-negara seperti Indonesia, Filipina, dan anggota ASEAN lainnya harus tetap waspada dan mengutamakan diplomasi untuk menyelesaikan sengketa tanpa menambah ketegangan lebih lanjut.