Pada tanggal 18 Oktober 2024, pemerintah China mengeluarkan pernyataan resmi yang mengkritik praktik ekonomi Barat yang dinilai merugikan negara-negara di Global Selatan. Dalam konferensi pers yang diadakan di Beijing, para pejabat tinggi China mengungkapkan pandangan bahwa strategi ekonomi yang diterapkan oleh negara-negara Barat cenderung mengarah pada penjajahan ekonomi.
Dalam penjelasannya, para pejabat China menyoroti bagaimana negara-negara Barat sering memberikan pinjaman besar kepada negara-negara di Global Selatan dengan syarat yang memberatkan. “Hal ini menciptakan ketergantungan dan mengakibatkan kehilangan kedaulatan ekonomi,” ujar salah satu juru bicara pemerintah. China berpendapat bahwa model ini hanya memperkuat kontrol Barat atas sumber daya dan kebijakan negara-negara berkembang.
Sebagai alternatif, China menawarkan model kerja sama yang lebih adil dan saling menguntungkan. “Kami percaya dalam memberikan dukungan tanpa menciptakan ketergantungan,” kata pejabat tersebut. Melalui program investasi dan infrastruktur, China ingin membantu negara-negara di Global Selatan untuk mandiri secara ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup rakyatnya.
Pernyataan ini mendapat perhatian luas dari komunitas internasional. Beberapa pengamat politik berpendapat bahwa kritik China mencerminkan meningkatnya ketegangan antara kekuatan besar dalam geopolitik. “Ini menunjukkan bagaimana China berusaha untuk membangun aliansi baru dengan negara-negara berkembang,” ungkap seorang analis.
Debat tentang model pembangunan yang berkelanjutan di Global Selatan semakin mencuat. Banyak negara kini mempertimbangkan pilihan antara pendekatan tradisional yang diprakarsai Barat dan alternatif yang ditawarkan oleh China. Dengan pernyataan ini, China berusaha untuk menegaskan posisinya sebagai mitra yang lebih baik bagi negara-negara berkembang, sembari mengeksplorasi dinamika baru dalam hubungan internasional.