75 Tahun Persahabatan Indonesia-China: Dari Sejarah Panjang hingga Kerja Sama Strategis

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok baru saja memasuki usia ke-75 tahun pada 13 April lalu, dan peringatan ini menjadi momentum penting di tengah kondisi dunia yang penuh ketidakpastian. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menegaskan bahwa kerja sama strategis antara kedua negara semakin relevan dalam menghadapi tantangan global. Ia menyebut Indonesia dan China sebagai dua negara berkembang utama yang memiliki pengaruh besar dalam tatanan “Global South”.

Sejak menjalin hubungan resmi pada tahun 1950, Indonesia menjadi salah satu negara Asia Tenggara pertama yang mengakui China secara diplomatis. Kedekatan ini sempat mengalami pasang surut, khususnya setelah peristiwa 1965 yang membuat hubungan kedua negara sempat dibekukan hingga tahun 1990. Namun, setelah masa reformasi, hubungan ini kembali menguat, ditandai dengan pengesahan Kemitraan Strategis pada 2005, dan ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif pada 2013.

Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini juga bertukar ucapan selamat dan sepakat untuk mempererat kerja sama demi pembangunan dan modernisasi negara masing-masing. Proyek-proyek besar seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi simbol konkret dari kolaborasi kedua negara.

Tercatat, nilai perdagangan bilateral Indonesia-China pada tahun 2024 mencapai 147,78 miliar dolar AS. Investasi langsung dari China pun terus meningkat, menjadikannya investor terbesar ketiga setelah Singapura dan Hong Kong. Dengan latar belakang sejarah panjang dan kepentingan strategis yang terus bertumbuh, kemitraan ini diperkirakan akan semakin kuat di masa mendatang.

Pesona Indonesia Dipamerkan di Turki untuk Pererat Hubungan Diplomatik

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki, secara resmi menggelar pameran foto bertajuk The Beauty of Indonesia sebagai bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Turki pada 2025. Pameran ini menampilkan beragam keindahan Indonesia, mulai dari lanskap alam, kekayaan budaya, hingga kehidupan masyarakat yang penuh warna. Bertempat di Galeri TFSF Ankara, acara ini dibuka pada Sabtu (15/3) waktu setempat oleh Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama.

Dalam sambutannya, Dubes Rizal menekankan bahwa seni memiliki peran penting dalam memperdalam pemahaman antara kedua negara. Ia menyebutkan bahwa pameran ini bukan hanya sekadar perayaan hubungan bilateral, tetapi juga jembatan yang menghubungkan masyarakat Indonesia dan Turki melalui nilai-nilai kebinekaan, persatuan, serta toleransi. Sebanyak 68 foto pilihan dipamerkan, menangkap esensi keindahan Indonesia dari berbagai perspektif, mencerminkan keberagaman yang menjadi kebanggaan bangsa.

Pameran ini terwujud berkat kolaborasi antara KBRI Ankara, Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia (FPSI), Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Jogja), dan Federasi Seni Fotografi Turki (TFSF), serta mendapat dukungan dari Kementerian Ekonomi Kreatif RI. Acara ini juga menjadi kelanjutan dari pameran The Beauty of Turkiye yang sukses diselenggarakan di Jakarta pada Januari lalu. Pameran The Beauty of Indonesia akan terbuka untuk umum di Galeri TFSF Ankara hingga 30 April 2025, memberikan kesempatan bagi masyarakat Turki untuk lebih mengenal pesona Indonesia serta memperkuat hubungan budaya antara kedua negara.