Serangan Israel di Gaza Tewaskan Seorang Anak di Rumah Sakit yang Rusak

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa seorang anak kehilangan nyawa setelah serangan udara Israel menghantam salah satu rumah sakit yang masih berfungsi di Jalur Gaza. Serangan ini terjadi di tengah peringatan dari Israel bahwa operasi militer akan diperluas apabila kelompok Hamas tidak segera membebaskan para sandera yang tersisa.

Sejak konflik kembali memanas pada Oktober 2024, ribuan warga Gaza mengungsi ke area rumah sakit, karena banyak fasilitas kesehatan rusak parah akibat konflik bersenjata.

Pada hari Minggu (13 April), sebuah serangan udara mengenai Rumah Sakit Al-Ahli yang terletak di Gaza bagian utara. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa insiden tersebut menyebabkan satu anak meninggal dunia karena gangguan dalam layanan medis.

“Seorang anak tewas karena tidak mendapatkan perawatan yang dibutuhkan,” tulis Ghebreyesus dalam unggahannya di platform media sosial X (sebelumnya Twitter).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ruang gawat darurat, laboratorium, mesin sinar-X, serta apotek di rumah sakit tersebut mengalami kerusakan berat. Akibatnya, 50 pasien harus dipindahkan ke fasilitas medis lain, sementara 40 pasien dalam kondisi kritis tidak dapat dievakuasi.

Militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut ditujukan pada “pusat komando dan kontrol” milik Hamas yang diklaim berada di sekitar kompleks rumah sakit. Namun, klaim tersebut langsung dibantah oleh pihak Hamas.