Kondisi Rumah Sakit Anak di Gaza Kritis, UNICEF Serukan Gencatan Senjata dan Akses Bantuan

Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap kondisi rumah sakit yang merawat anak-anak di Jalur Gaza, yang kini disebut berada dalam situasi sangat memprihatinkan. Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Sabtu (19/4), UNICEF menegaskan bahwa fasilitas kesehatan di Gaza menghadapi kekurangan alat medis yang sangat serius di tengah terus berlanjutnya serangan dari Israel hingga memasuki bulan ke-19 konflik. Lewat unggahan di akun X resminya, UNICEF menyoroti bahwa kelangsungan hidup anak-anak di wilayah tersebut sangat tergantung pada gencatan senjata dan distribusi bantuan kemanusiaan yang tanpa hambatan.

Kondisi rumah sakit, khususnya yang menangani bayi dan anak-anak, digambarkan berada di ambang kehancuran. Kekurangan peralatan vital, minimnya tenaga medis, serta kelelahan staf akibat tekanan berkepanjangan, diperparah oleh lingkungan yang tidak aman karena serangan udara yang terus berulang. Dalam situasi seperti ini, UNICEF kembali menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera membuka jalur bantuan kemanusiaan menuju Gaza, guna menyelamatkan sistem layanan kesehatan yang hampir runtuh.

Bersamaan dengan itu, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) juga menyampaikan peringatan serupa. Menurut UNRWA, pengepungan terbaru oleh pasukan Israel dinilai lebih brutal dibandingkan pekan-pekan awal usai serangan 7 Oktober 2023. Sejak 18 Maret 2025, tercatat lebih dari 420.000 warga Gaza kembali mengungsi akibat meningkatnya intensitas serangan di berbagai wilayah.

Duka di Tengah Pekan Kesehatan Dunia: Serangan di Gaza Kian Mengkhawatirkan

Sony Pictures bersama Neal Street Productions mengumumkan proyek besar yang akan menghadirkan empat film biopik mengenai band legendaris The Beatles. Diberi judul kolektif “The Beatles – A Four-Film Cinematic Event”, proyek ini akan disutradarai oleh Sam Mendes dan menawarkan pendekatan yang unik: masing-masing film akan mengisahkan perjalanan satu anggota band dari sudut pandangnya sendiri. Setiap narasi akan saling berhubungan dan menyatu dalam beberapa momen penting, menciptakan gambaran yang menyeluruh tentang kehidupan serta dinamika internal grup musik asal Liverpool tersebut.

Ini adalah kali pertama Apple Corps memberikan izin penuh untuk mengadaptasi kehidupan dan musik The Beatles dalam skala sinematik sebesar ini. Proses pengambilan gambar dijadwalkan berlangsung selama setahun, dengan target rilis keempat film tersebut pada April 2028. Belum dipastikan apakah semuanya akan dirilis serentak atau bertahap.

Para pemeran telah diumumkan pada ajang CinemaCon di Las Vegas pada Maret 2025. Paul Mescal akan memerankan Paul McCartney, sementara Harris Dickinson dipercaya memerankan John Lennon. Sosok George Harrison akan dibawakan oleh Joseph Quinn, dan Barry Keoghan akan memerankan Ringo Starr. Keempat aktor tersebut dikenal berkat peran-peran luar biasa mereka dalam proyek-proyek sebelumnya dan diharapkan dapat menyajikan interpretasi yang otentik serta menyentuh.

Film ini menjanjikan pengalaman sinematik baru, baik bagi penggemar setia The Beatles maupun generasi baru yang ingin mengenal lebih dalam warisan budaya musik terbesar sepanjang masa.

Tragedi di Gaza: Serangan Udara Israel Tewaskan Puluhan Warga Sipil

Serangan udara Israel kembali mengguncang Gaza, menewaskan sedikitnya 25 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya pada Rabu (19/3). Serangan yang menghantam sebuah rumah di lingkungan Sabra, Gaza City, ini menambah daftar panjang korban jiwa akibat konflik yang terus berlanjut. Di antara para korban, terdapat wanita dan anak-anak yang menjadi sasaran serangan tanpa peringatan sebelumnya. Tim medis setempat berupaya mengevakuasi para korban ke rumah sakit, sementara keluarga yang selamat berusaha mencari perlindungan di tengah reruntuhan bangunan.

Sumber keamanan Palestina mengonfirmasi bahwa pesawat tempur Israel meluncurkan sedikitnya satu rudal yang menghantam rumah tersebut. Militer Israel dalam pernyataannya mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan fasilitas militer Hamas di Gaza utara, yang diduga tengah mempersiapkan peluncuran proyektil ke wilayah Israel. Namun, rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan warga sipil yang terluka dan ketakutan berusaha menyelamatkan diri di tengah puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan.

Di saat yang sama, puluhan keluarga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka menyusul perintah evakuasi dari tentara Israel. Wilayah-wilayah seperti Beit Hanoun di Gaza utara serta Khirbet Khuza’a, Abasan al-Kabira, dan Abasan al-Jadida di Gaza selatan ditetapkan sebagai zona berbahaya. Militer Israel memperingatkan bahwa operasi militer akan semakin intensif, sehingga warga sipil diminta mengungsi ke posko perlindungan di bagian barat Gaza City dan Khan Younis. Sejak Selasa dini hari, serangan udara Israel telah merenggut lebih dari 400 nyawa dan menggagalkan upaya gencatan senjata yang sebelumnya telah berlangsung selama dua bulan.