Bendera baru Suriah resmi berkibar di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Jumat pagi, berdampingan dengan bendera negara-negara anggota lainnya. Upacara bersejarah ini dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani, Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir O. Pedersen, serta sejumlah perwakilan tetap PBB dan masyarakat sipil Suriah yang bermukim di Amerika Serikat. Momen tersebut disambut dengan tepuk tangan meriah dan sorak sorai, memperlihatkan semangat baru rakyat Suriah dalam menatap masa depan.
Dalam pernyataannya kepada media, al-Shaibani menegaskan bahwa pengibaran bendera revolusioner ini adalah simbol dari kemenangan kehendak rakyat. Ia menekankan bahwa peristiwa ini bukan sekadar kemenangan bangsa Suriah, melainkan juga sebuah pesan harapan bagi seluruh umat manusia yang mencintai kebebasan dan keadilan. “Kehendak rakyat telah menang,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Sementara itu, di luar gedung PBB, komunitas warga Suriah di Amerika Serikat turut merayakan momen tersebut. Mereka mengibarkan bendera baru dan meneriakkan yel-yel dukungan, menambah semarak acara bersejarah ini. Asaad al-Shaibani bahkan turun langsung menemui para warga, menyapa dan berbincang hangat dengan mereka.
Bendera revolusioner Suriah ini sebelumnya digunakan oleh kelompok oposisi selama perang saudara. Kini, setelah jatuhnya rezim Baath yang telah berkuasa selama 61 tahun, bendera tersebut resmi diadopsi sebagai lambang baru negara Suriah yang berdaulat.