Johor-Singapore Economic Zone (JS-SEZ) diresmikan sebagai inisiatif kolaboratif antara Malaysia dan Singapura yang bertujuan untuk menjadi pusat energi hijau di Asia Tenggara. Kesepakatan ini ditandatangani pada 7 Januari 2025, dalam pertemuan pemimpin kedua negara, dan diharapkan dapat menarik investasi berkelanjutan serta menciptakan lapangan kerja baru. Ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
JS-SEZ dirancang untuk mengoptimalkan potensi ekonomi kedua negara dengan memfokuskan pada sektor-sektor yang berkelanjutan, termasuk energi terbarukan dan teknologi hijau. Dengan luas area sekitar 3.500 km², zona ini akan menjadi tempat bagi proyek-proyek inovatif yang mendukung pengembangan energi bersih. Ini mencerminkan pentingnya transisi menuju ekonomi rendah karbon di kawasan tersebut.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Malaysia dan Singapura akan menjajaki kerjasama dalam perdagangan energi terbarukan dan pengembangan teknologi penangkapan karbon. Melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani, kedua negara berkomitmen untuk mengembangkan kerangka kerja yang kredibel untuk mengakui Sertifikat Energi Terbarukan yang terkait dengan perdagangan listrik lintas batas. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi internasional sangat penting dalam mencapai tujuan keberlanjutan.
Dengan adanya JS-SEZ, diharapkan akan terjadi peningkatan investasi di sektor-sektor utama seperti manufaktur, logistik, dan layanan keuangan. Proyek ini diproyeksikan dapat menciptakan sekitar 20.000 lapangan kerja terampil dalam lima tahun ke depan. Ini mencerminkan potensi besar dari zona ekonomi khusus ini untuk merangsang pertumbuhan ekonomi regional dan meningkatkan daya saing kedua negara di tingkat global.
Meskipun memiliki potensi besar, para ahli memperingatkan bahwa tantangan seperti kesenjangan pembangunan antara Johor dan Singapura perlu diatasi agar JS-SEZ dapat berhasil. Kerjasama yang erat antara pemerintah kedua negara dan sektor swasta akan menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan inisiatif ini. Ini menunjukkan bahwa pencapaian tujuan bersama memerlukan komitmen dari semua pihak terkait.
Dengan peluncuran Johor-Singapore Economic Zone, semua pihak kini diajak untuk memperhatikan bagaimana inisiatif ini dapat menjadi model global bagi pusat energi hijau. Keberhasilan proyek ini tidak hanya akan berdampak positif bagi Malaysia dan Singapura tetapi juga dapat memberikan inspirasi bagi negara lain dalam upaya mencapai keberlanjutan. Ini menjadi momen penting bagi kedua negara untuk menunjukkan kepemimpinan mereka dalam transisi energi bersih di kawasan Asia Tenggara.