Pemicu Amerika Serikat Berencana Keluar Dari WHO Di Tahun 2025

Pada tanggal 28 Desember 2024, isu mengenai kemungkinan Amerika Serikat (AS) keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mencuat. Menurut laporan dari Financial Times, rencana ini akan dilaksanakan pada hari pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS yang baru pada 20 Januari 2025. Keputusan ini menandai kelanjutan dari kebijakan kontroversial yang pernah diambil Trump selama masa jabatannya sebelumnya.

Ketidakpuasan AS terhadap WHO telah berlangsung sejak awal pandemi COVID-19. Trump dan para pendukungnya menuduh organisasi tersebut tidak tegas dalam menanggapi tindakan China terkait penyebaran virus, serta menganggap WHO sebagai alat politik Beijing. Tuduhan ini semakin memperburuk hubungan antara AS dan WHO, yang dianggap tidak mampu menjalankan perannya dengan baik dalam krisis kesehatan global.

Jika AS benar-benar menarik diri dari WHO, langkah ini akan memiliki dampak signifikan terhadap kerja sama internasional dalam menangani masalah kesehatan global. Selama ini, WHO berperan penting dalam koordinasi respons terhadap pandemi dan penyebaran informasi kesehatan. Penarikan diri AS dapat melemahkan upaya global untuk mengatasi tantangan kesehatan, terutama di negara-negara berkembang yang sangat bergantung pada dukungan internasional.

Keputusan untuk keluar dari WHO diperkirakan akan memicu reaksi keras dari berbagai pihak di tingkat internasional. Banyak negara dan organisasi kesehatan dunia lainnya khawatir bahwa langkah ini akan menciptakan kekosongan dalam kepemimpinan global di bidang kesehatan. Beberapa ahli kesehatan masyarakat menyatakan bahwa kolaborasi internasional sangat penting untuk mengatasi masalah kesehatan yang bersifat lintas batas, seperti pandemi dan penyakit menular.

Keputusan untuk keluar dari WHO juga dapat dilihat sebagai strategi politik domestik bagi Trump dan partainya. Dengan mengklaim bahwa mereka melindungi kepentingan nasional, Trump berharap dapat memperoleh dukungan dari basis pemilih yang skeptis terhadap organisasi internasional. Namun, langkah ini juga berisiko menciptakan ketegangan lebih lanjut dengan sekutu-sekutu tradisional AS yang mendukung kerjasama multilateral.

Isu keluarnya Amerika Serikat dari WHO mencerminkan tantangan besar dalam kerjasama kesehatan global di tengah ketidakpastian politik. Jika rencana ini terwujud, dampaknya akan terasa tidak hanya di AS tetapi juga di seluruh dunia. Semua mata kini tertuju pada bagaimana perkembangan ini akan mempengaruhi upaya penanggulangan pandemi dan hubungan internasional di masa depan.

Berita Terbaru tentang Penyakit Mpox Tahun 2024

Pada tahun 2024, Mpox (dulu dikenal sebagai cacar monyet) tetap menjadi perhatian global setelah beberapa tahun terakhir menyaksikan lonjakan kasus di berbagai negara. Penyakit ini, yang disebabkan oleh virus monkeypox, menjadi topik hangat di kalangan para peneliti, tenaga medis, dan masyarakat umum. Dalam laporan terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan pembaruan mengenai situasi terkini dan langkah-langkah pencegahan yang harus diambil.

Sejak pertama kali diidentifikasi di Afrika Tengah pada tahun 1970, Mpox telah mulai menyebar ke luar benua tersebut. Pada tahun 2022 dan 2023, kasus-kasus baru dilaporkan di berbagai negara, termasuk Eropa, Amerika Utara, dan Asia. WHO melaporkan bahwa meskipun jumlah kasus mengalami fluktuasi, virus ini menunjukkan kemampuan untuk menyebar lebih cepat di komunitas yang belum pernah terpapar sebelumnya. Data terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2024, ada peningkatan kesadaran tentang Mpox, terutama di kalangan petugas kesehatan dan masyarakat.

Pemerintah di berbagai negara telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan deteksi dan penanganan kasus Mpox. Di banyak daerah, program vaksinasi untuk kelompok berisiko tinggi, termasuk petugas kesehatan dan mereka yang memiliki kontak dekat dengan penderita, telah diperkenalkan. Vaksin yang digunakan adalah vaksin yang awalnya dikembangkan untuk cacar, yang juga menunjukkan efektivitas terhadap Mpox. Upaya vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari virus ini.

Selain vaksinasi, edukasi masyarakat menjadi kunci dalam mengurangi stigma dan meningkatkan pemahaman tentang Mpox. Kampanye informasi telah diluncurkan di berbagai platform, menjelaskan gejala, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan. Gejala Mpox mirip dengan cacar, termasuk ruam, demam, dan nyeri otot, tetapi biasanya lebih ringan. Penting bagi masyarakat untuk mengenali tanda-tanda ini dan segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan.

Penelitian lebih lanjut juga sedang dilakukan untuk memahami karakteristik virus Mpox, termasuk bagaimana ia menyebar dan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat keparahan penyakit. Kolaborasi internasional antara ilmuwan dan lembaga kesehatan global menjadi penting dalam upaya ini.

Secara keseluruhan, tahun 2024 menunjukkan kemajuan dalam pengelolaan Mpox, tetapi tantangan tetap ada. Ketidakpastian tentang potensi penyebaran lebih lanjut dan kebutuhan untuk tetap waspada menjadi fokus utama. Dengan kolaborasi antara pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat, diharapkan kita dapat mengendalikan penyebaran Mpox dan melindungi kesehatan publik secara global. Melalui kesadaran, pencegahan, dan vaksinasi, kita semua dapat berkontribusi dalam memerangi penyakit ini dan melindungi komunitas kita.