Menlu Jerman Janji Tak Akan ‘Abaikan’ Perselisihan Dengan Negara China

Pada 2 Desember 2024, Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menyatakan bahwa pemerintah Jerman tidak akan mengabaikan perselisihan dengan China meskipun hubungan ekonomi antara kedua negara tetap penting. Dalam sebuah konferensi pers di Berlin, Baerbock menekankan bahwa meskipun hubungan bilateral antara Jerman dan China sangat strategis, masalah-masalah seperti hak asasi manusia dan kebijakan luar negeri yang agresif tetap akan menjadi topik pembicaraan dalam dialog dengan Beijing.

Jerman dan China telah menghadapi sejumlah ketegangan dalam beberapa tahun terakhir, terutama terkait dengan isu-isu hak asasi manusia. Salah satu yang paling mencolok adalah perlakuan China terhadap minoritas Uighur di Xinjiang, yang menurut laporan internasional, melibatkan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia. Selain itu, kebijakan luar negeri China yang semakin assertif, terutama di Laut China Selatan dan Taiwan, turut memperburuk hubungan kedua negara. Baerbock menegaskan bahwa Jerman akan terus mengkritik kebijakan-kebijakan tersebut melalui saluran diplomatik yang tepat.

Meski ada ketegangan politik, hubungan ekonomi Jerman dan China tetap vital. China adalah mitra dagang terbesar Jerman di Asia, dan Jerman merupakan salah satu investor utama di China. Terdapat saling ketergantungan yang kuat antara kedua negara, dengan banyak perusahaan Jerman yang beroperasi di China. Baerbock mengakui pentingnya kerjasama ekonomi ini, namun menegaskan bahwa Jerman tidak akan membiarkan isu-isu hak asasi manusia dan kebijakan luar negeri China terabaikan demi keuntungan ekonomi semata.

Menteri Luar Negeri Jerman juga menekankan pentingnya pendekatan multilateral dalam menangani perselisihan dengan China. Baerbock menyatakan bahwa Jerman akan bekerja sama dengan negara-negara sekutu di Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk menekan China agar mematuhi standar internasional terkait hak asasi manusia dan prinsip-prinsip hukum internasional. Jerman, menurutnya, tidak akan menunda atau mengesampingkan pembicaraan tentang isu-isu sensitif, meskipun tekanan ekonomi atau politis dari China terus berlanjut.

Pernyataan Baerbock ini mendapat respons yang beragam dari pihak China. Pemerintah China sebelumnya telah memperingatkan negara-negara Barat agar tidak mencampuri urusan dalam negeri mereka, terutama yang berkaitan dengan Xinjiang dan Hong Kong. Meskipun demikian, Baerbock menegaskan bahwa Jerman akan terus mengajukan kritik konstruktif terhadap kebijakan Beijing, namun juga berkomitmen untuk menjaga hubungan yang sehat dan produktif dalam kerangka dialog dan kerjasama internasional.