Pasukan militer Israel melancarkan serangan terhadap posisi Hamas di wilayah utara Jalur Gaza. Pemerintah Tel Aviv mengklaim serangan tersebut dilakukan setelah mereka mendeteksi aktivitas persiapan serangan ke wilayah Israel di area tersebut.
Selain itu, sejumlah kapal yang diduga berafiliasi dengan Hamas dan Jihad Islam di perairan Gaza juga menjadi sasaran serangan kapal militer Israel.
Serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza terus berlanjut sejak Selasa (18/3). Baik pihak Tel Aviv maupun Hamas saling menyalahkan atas pelanggaran gencatan senjata yang terjadi. Serangan ini mengakhiri masa tenang yang telah berlangsung hampir dua bulan di wilayah tersebut.
Berdasarkan laporan dari pejabat kesehatan Gaza, seperti dikutip Reuters dan Al Arabiya pada Rabu (19/3/2025), sedikitnya lima warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza pada hari yang sama.
Tiga korban tewas akibat serangan udara yang menghantam sebuah rumah di kawasan pinggiran Sabra, Gaza City. Sementara itu, dua lainnya meninggal akibat serangan Israel di kota Beit Hanoun, Gaza utara. Serangan tersebut juga menyebabkan enam orang mengalami luka-luka.
Militer Israel menyatakan bahwa serangan mereka menargetkan fasilitas militer Hamas yang berlokasi di utara Jalur Gaza.
Di sisi lain, kapal-kapal Angkatan Laut Israel melancarkan serangan terhadap sejumlah kapal yang diklaim Tel Aviv sebagai bagian dari rencana aksi “teroris” oleh Hamas dan Jihad Islam. Beberapa warga Gaza melaporkan bahwa drone militer Israel menembaki kapal nelayan di pantai Gaza City, menyebabkan kapal-kapal tersebut terbakar.
Tak hanya melakukan serangan udara dan laut, militer Israel juga menyebarkan selebaran di Beit Hanoun dan Khan Younis pada Rabu (19/3).
Dalam selebaran tersebut, warga Gaza diperintahkan untuk segera meninggalkan rumah mereka, dengan peringatan bahwa mereka berada dalam zona pertempuran yang berbahaya.
“Tetap berada di tempat penampungan atau tenda saat ini bisa membahayakan nyawa Anda dan keluarga. Segeralah mengungsi,” demikian isi selebaran yang dijatuhkan oleh pesawat militer Israel.
Serangan udara Israel yang terjadi sejak Selasa (18/3) telah menyebabkan lebih dari 400 korban jiwa, menurut otoritas kesehatan Gaza. Serangan ini dilakukan di tengah kebuntuan perundingan mengenai perpanjangan gencatan senjata.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa serangan-serangan ini “baru permulaan”.
Sementara itu, Hamas menuduh Netanyahu telah “menjatuhkan hukuman mati” terhadap 59 sandera yang masih berada di Jalur Gaza.