Israel Mulai Operasi Militer Besar untuk Kuasai Wilayah Gaza dan Evakuasi Warga

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan ekspansi operasi militer di Gaza, Palestina, dengan tujuan untuk merebut wilayah yang lebih luas dan memasukkannya ke dalam zona keamanan Israel. Dalam keterangan yang disampaikan kepada CNN pada Rabu (2/4/2025), Katz menyatakan bahwa operasi ini akan melibatkan pengusiran besar-besaran warga Gaza dari daerah-daerah pertempuran, meskipun rincian lebih lanjut tidak diberikan.

Menurut pengumuman tersebut, operasi ini dirancang untuk menghancurkan dan membersihkan kawasan dari apa yang dianggap sebagai teroris dan infrastruktur teror, sekaligus mengambil alih wilayah yang lebih luas dan mengintegrasikannya ke dalam zona keamanan Israel. Juru bicara militer Israel yang berbicara kepada media Arab juga meminta warga di Rafah, Gaza Selatan, untuk meninggalkan rumah mereka dan berpindah ke wilayah utara.

Pada bulan sebelumnya, seorang pejabat Israel dan sumber yang terlibat dalam perencanaan mengatakan bahwa Israel sedang menyusun strategi untuk serangan darat besar di Gaza, yang melibatkan pengerahan puluhan ribu tentara untuk membersihkan dan menguasai sebagian besar wilayah tersebut. Namun, dalam pernyataan Katz pada Rabu (2/4), tidak disebutkan apakah pasukan tambahan akan diterjunkan dalam operasi yang diperluas ini.

Pengumuman ini datang seiring dengan berlanjutnya serangan udara Israel di Gaza, yang menyebabkan sedikitnya 17 korban jiwa di Gaza Selatan pada malam sebelumnya, termasuk 13 wanita dan anak-anak yang berlindung di sebuah rumah setelah mengungsi dari daerah Rafah. Dua lainnya tewas dalam serangan terpisah di Gaza Tengah.

Serangan Israel ini dilanjutkan dua minggu lalu setelah berakhirnya gencatan senjata tahap pertama dengan Hamas yang dimulai pada Januari 2025. Israel juga menyatakan bahwa pasukannya mungkin akan tetap berada di beberapa bagian Gaza hingga sandera yang masih hidup dibebaskan.

Menurut laporan PBB, krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dengan persediaan makanan yang hampir habis.

Latihan Militer China di Dekat Taiwan: Peringatan Serius bagi Separatis

Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa latihan militer yang dilakukan Komando Palagan Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di sekitar Taiwan merupakan peringatan keras terhadap pihak yang mendukung pemisahan diri pulau tersebut. Dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyatakan bahwa latihan ini adalah langkah sah dan diperlukan untuk menjaga kedaulatan serta persatuan nasional, mengingat Taiwan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah China.

PLA memulai latihan gabungan pada Selasa (1/4) dengan mengerahkan pasukan darat, laut, udara, serta roket untuk mengepung Taiwan dari berbagai sisi. Latihan ini berfokus pada patroli kesiapan tempur, perebutan supremasi udara dan maritim, serangan presisi terhadap target strategis, serta blokade jalur perairan utama. Juru bicara Komando Palagan Timur, Kolonel Senior Shi Yi, menyatakan bahwa latihan ini bertujuan untuk menguji kemampuan operasi gabungan PLA dalam menghadapi ancaman potensial.

Media pemerintah China melaporkan bahwa latihan tersebut melibatkan formasi kapal perang dan pesawat yang berkoordinasi dengan pasukan rudal serta sistem peluncur roket jarak jauh. Mereka mensimulasikan penyergapan udara, serangan terhadap kapal dan sasaran darat, serta blokade di perairan utara, selatan, dan timur Taiwan. Berbeda dari latihan sebelumnya yang diberi kode “Joint Sword-2024A” dan “Joint Sword-2024B”, kali ini tidak ada nama sandi resmi yang diumumkan.

Latihan militer ini berlangsung setelah Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, menegaskan komitmen Washington untuk menjaga “penggentaran yang kredibel” di Selat Taiwan dalam kunjungannya ke Jepang. Guo Jiakun mengecam kerja sama militer AS dan Jepang, dengan menyebutnya sebagai upaya yang dapat mengganggu stabilitas kawasan. Ia mendesak AS untuk menghormati prinsip “Satu China” dan tidak lagi menggunakan Taiwan sebagai alat untuk menekan Beijing.

Di sisi lain, Taiwan melaporkan bahwa China telah mengerahkan 21 kapal perang, termasuk kelompok kapal induk Shandong, 71 pesawat militer, serta empat kapal penjaga pantai di sekitar perairannya. Pemimpin Taiwan, Lai Ching-te, bersama Partai Progresif Demokratik, tetap bersikukuh menolak klaim China dan mempertahankan posisi politik yang berbeda dari Beijing.

PBB Mendesak Negara Anggota Hindari Retorika Provokatif Terkait Ketegangan dengan Iran

PBB menyerukan kepada seluruh negara anggotanya untuk menghindari pernyataan yang bisa memicu ketegangan lebih lanjut, setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang Iran jika kesepakatan mengenai senjata nuklir gagal tercapai. Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menekankan pentingnya menjaga diplomasi dalam menangani perselisihan internasional. Dalam pengarahan pada Selasa (1/4), Dujarric menyatakan bahwa Piagam PBB jelas menggarisbawahi bahwa semua konflik harus diselesaikan secara damai dan melalui jalur diplomasi, bukan dengan retorika yang dapat memperburuk situasi. Dia juga menambahkan bahwa penting bagi negara-negara untuk berkomunikasi secara terbuka dan dengan hati-hati dalam menghadapi perbedaan, agar tidak menyebabkan kerusakan lebih lanjut yang dapat berujung pada ketegangan yang lebih besar di kawasan yang sudah penuh dengan ketidakpastian dan konflik.

Pernyataan Trump yang mengancam Iran dengan “pengeboman yang belum pernah mereka lihat sebelumnya” diungkapkan dalam wawancara dengan NBC News pada Minggu (30/3). Ancaman ini muncul di tengah negosiasi yang belum mencapai titik kesepakatan mengenai program nuklir Iran, yang telah menjadi sumber ketegangan internasional selama bertahun-tahun. Trump mengindikasikan bahwa jika Iran tidak bersedia mencapai kesepakatan, AS siap untuk mengambil tindakan militer sebagai pilihan terakhir. Namun, pernyataan ini langsung menuai reaksi keras dari berbagai pihak, yang memperingatkan bahwa ancaman semacam itu hanya akan memperburuk ketegangan dan memperpanjang krisis.

Sebagai respons terhadap ancaman tersebut, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa Iran tidak akan melakukan negosiasi langsung dengan AS di bawah tekanan semacam itu. Pezeshkian menyatakan bahwa Iran lebih memilih untuk membahas isu nuklir melalui mediasi pihak ketiga yang netral, yang dapat memfasilitasi dialog antara kedua negara tanpa melibatkan langsung Washington dalam perundingan. Pendekatan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi solusi yang lebih konstruktif dan menghindari eskalasi lebih lanjut.

Dengan ketegangan yang terus meningkat di kawasan tersebut, PBB menekankan pentingnya untuk menghindari kata-kata yang memperburuk situasi dan mengutamakan jalur diplomatik dalam menyelesaikan masalah tersebut. Dujarric mengingatkan bahwa perdamaian dan stabilitas hanya dapat tercapai jika semua pihak mengedepankan prinsip-prinsip Piagam PBB, yang menekankan penyelesaian konflik secara damai. Dalam hal ini, keterlibatan komunitas internasional, termasuk pihak ketiga yang dapat dipercaya, sangat diperlukan untuk membantu mewujudkan kesepakatan yang menguntungkan semua pihak dan mencegah potensi konfrontasi yang lebih luas.

Semangat Kebersamaan di Halalbihalal KJRI Frankfurt Menyambut Idul Fitri 1446 H

Pada Minggu, 30 Maret 2025, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Frankfurt menggelar sesi anjangsana atau halalbihalal dalam rangka menyambut Idul Fitri 1446 Hijriah. Acara yang berlangsung di Wisma Indonesia ini dihadiri oleh lebih dari 1.000 masyarakat Indonesia yang tinggal di Frankfurt dan sekitarnya. Halalbihalal kali ini menjadi wujud nyata dari semangat kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi di antara komunitas Indonesia yang ada di perantauan. Acara tersebut juga menjadi wadah yang menguatkan solidaritas, kebersamaan, serta semangat gotong royong yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Konsul Jenderal RI Frankfurt, Antonius Yudi Triantoro, dalam kesempatan itu mengapresiasi kehadiran masyarakat meskipun banyak perayaan serupa di kota lain. Menurut Yudi, perayaan Idul Fitri dan Hari Raya Nyepi yang berdekatan pada tahun ini menunjukkan keharmonisan dan toleransi yang terjaga baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Ia menambahkan bahwa momen Idul Fitri dan Nyepi juga mengingatkan akan keindahan keberagaman Indonesia, di mana umat Muslim merayakan kemenangan dengan suka cita, sementara umat Hindu menjalani hari hening untuk refleksi dan penyucian diri dalam menyambut Tahun Baru Çaka 1947. Acara ini juga menegaskan pentingnya adaptasi terhadap perubahan sosial dan ekonomi global, dengan solidaritas yang terjalin antar komunitas diaspora. KJRI Frankfurt terus mendorong kolaborasi dan kebersamaan antar lebih dari 120 kelompok masyarakat melalui berbagai inisiatif, termasuk perayaan hari besar nasional dan keagamaan. Gelaran halalbihalal juga disemarakkan dengan hidangan khas Lebaran yang mempererat rasa kekeluargaan antara masyarakat Indonesia dan Jerman. Konsul Jenderal juga memberikan apresiasi kepada Masyarakat Muslim Indonesia Frankfurt dan Masjid Indonesia Frankfurt atas kontribusi mereka dalam mendukung acara ini, termasuk kegiatan sepanjang bulan Ramadan dan pelaksanaan salat Idul Fitri.

Serangan Israel di Gaza Saat Idulfitri, 80 Warga Palestina Tewas dalam 48 Jam Terakhir

Serangan tentara Israel terhadap wilayah Palestina berlanjut meskipun di tengah perayaan Idulfitri. Militer Israel terus menggempur Gaza dan daerah sekitarnya, yang menyebabkan puluhan warga Palestina kehilangan nyawa dalam 48 jam terakhir.

Menurut laporan AFP pada Selasa (1/4/2025), Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi bahwa 80 orang di Palestina tewas dalam waktu dua hari terakhir, dengan korban tersebar di berbagai bagian wilayah tersebut.

Angka kematian ini menambah daftar panjang korban yang jatuh akibat serangan Israel yang kembali meningkat di Palestina, sejak agresi militer dimulai pada 18 Maret lalu.

Selama periode ini, Kementerian Kesehatan Gaza juga mencatat bahwa total 1.001 warga Palestina tewas akibat serangan Israel, sementara total keseluruhan korban jiwa sejak 7 Oktober 2023 mencapai 50.357 orang.

Meski sebelumnya ada gencatan senjata yang membawa ketenangan di Gaza pada Januari 2025, serangan Israel kembali dilanjutkan pada 18 Maret setelah gencatan senjata dengan Hamas berakhir, menyebabkan lebih dari 900 orang tewas di Gaza.

Berita terakhir menyebutkan bahwa Hamas menerima tawaran proposal gencatan senjata yang disampaikan oleh pihak mediator, namun Israel mengajukan proposal yang berbeda.

Hamas Setujui Gencatan Senjata Baru, Israel Tanggapi dengan Proposal Lain

Seorang pejabat tinggi Hamas mengungkapkan bahwa kelompok tersebut setuju dengan usulan gencatan senjata baru yang diajukan oleh para mediator. Namun, Israel menolaknya dan malah mengajukan proposal balasan.

Menurut laporan AFP pada Minggu (30/3/2025), Hamas menekan Israel untuk menerima proposal tersebut, sambil memperingatkan soal “garis merah.” Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima proposal tersebut dari mediator.

Namun, Israel tidak langsung menyetujuinya. Sebaliknya, mereka mengajukan proposal balasan sebagai respons.

“Dua hari lalu, kami menerima usulan dari mediator Mesir dan Qatar. Kami menyambut baik dan menyetujuinya. Kami berharap pendudukan (Israel) tidak akan menjadi penghalang,” kata Khalil al-Haya, pejabat Hamas, dalam pidato televisi pada perayaan Idul Fitri.

Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah mengajukan proposal balasan, yang disusun bersama Amerika Serikat (AS).

“Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kemarin, mengadakan serangkaian konsultasi terkait usulan yang diterima dari para mediator. Beberapa jam yang lalu, Israel mengirimkan usulan balasan kepada mediator, dengan koordinasi penuh dengan AS,” ungkap kantor Netanyahu.

Sebelumnya, pejabat senior Hamas, Bassem Naim, menyatakan bahwa pembicaraan terkait kesepakatan gencatan senjata semakin intensif, mengingat serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza. Pembicaraan ini dimulai pada Kamis (27/3) malam antara kelompok Hamas dan mediator dari Mesir serta Qatar untuk merancang kembali gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.

Gencatan senjata yang sempat meredakan ketegangan di Gaza selama beberapa minggu berakhir pada 18 Maret, setelah itu Israel kembali melancarkan serangan di wilayah tersebut.

Mbappe Bersinar, Real Madrid Tumbangkan Leganes di Santiago Bernabeu

Real Madrid berhasil meraih kemenangan dramatis 3-2 atas Leganes dalam laga LaLiga yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu pada Minggu dini hari WIB. Kylian Mbappe menjadi bintang dalam pertandingan ini dengan mencetak dua gol, sementara satu gol lainnya disumbangkan oleh Jude Bellingham. Leganes sempat memberikan perlawanan sengit dengan mencetak dua gol melalui Diego Garcia dan Dani Raba.

Kemenangan ini membuat skuad asuhan Carlo Ancelotti menyamai jumlah poin Barcelona di puncak klasemen dengan 63 angka. Namun, Los Blancos masih tertinggal dalam selisih gol dan harus menunggu hasil laga Barcelona melawan Girona yang akan digelar pada Minggu malam. Sementara itu, Leganes gagal keluar dari zona degradasi setelah tetap bertahan di peringkat ke-18 dengan poin yang sama dengan Alaves.

Madrid langsung tampil dominan sejak awal pertandingan, namun Leganes mampu bertahan dengan baik. Pada menit ke-30, Madrid mendapatkan hadiah penalti setelah Oscar Rodriguez melanggar Arda Guler di kotak terlarang. Mbappe dengan tenang mengeksekusi penalti dengan gaya panenka yang membawa Madrid unggul 1-0. Namun, keunggulan itu tidak bertahan lama karena satu menit kemudian, Diego Garcia mencetak gol penyama kedudukan untuk Leganes melalui serangan balik cepat.

Leganes bahkan sempat membalikkan keadaan pada menit ke-41 lewat aksi Oscar Rodriguez yang memberikan umpan matang kepada Dani Raba untuk mencetak gol kedua tim tamu. Tertinggal 1-2 di babak pertama, Madrid langsung menekan sejak awal babak kedua. Hanya butuh dua menit bagi Los Blancos untuk menyamakan skor menjadi 2-2 setelah Bellingham memanfaatkan kemelut di depan gawang Leganes.

Madrid terus menggempur pertahanan Leganes hingga akhirnya kembali unggul pada menit ke-76 melalui tendangan bebas indah Mbappe yang tak mampu dihentikan kiper lawan. Skor 3-2 bertahan hingga peluit akhir dibunyikan, memastikan Madrid membawa pulang tiga poin berharga dalam persaingan puncak klasemen LaLiga.

Kiev Tinjau Ulang Kesepakatan Mineral dengan AS Demi Kedaulatan Ekonomi

Pemerintah Kiev berupaya menegosiasikan ulang kesepakatan mineral dengan Washington demi meningkatkan investasi dari Amerika Serikat. Menurut laporan Bloomberg, Ukraina khawatir bahwa perjanjian ini akan memberikan kendali penuh kepada AS atas proyek pertambangan mineral kritis di negara tersebut. Kiev menilai bahwa ketentuan dalam kesepakatan tersebut dapat menghambat aksesi Ukraina ke Uni Eropa dan berpotensi mewajibkan negara itu untuk mengganti seluruh bantuan militer dan ekonomi yang telah diterima sejak awal konflik.

Pada akhir Maret, pejabat Ukraina mengadakan pertemuan virtual dengan mitra mereka di Washington untuk meminta klarifikasi terkait beberapa klausul dalam rancangan perjanjian yang terdiri dari 60 halaman. Sumber yang dikutip Bloomberg menyatakan bahwa pihak AS tidak menolak keberatan yang diajukan Kiev, yang mengindikasikan adanya peluang untuk merevisi beberapa ketentuan. Namun, penyusunan proposal akhir untuk amandemen kesepakatan ini masih memerlukan banyak pekerjaan dari pihak Ukraina.

Media Ukraina melaporkan bahwa dokumen perjanjian ini melanggar sebagian besar kesepakatan sebelumnya antara Kiev dan Washington, yang berpotensi mengurangi kedaulatan negara tersebut serta bertentangan dengan rencana keanggotaannya di Uni Eropa. Selain itu, pada akhir Februari, Presiden AS Donald Trump menyatakan harapannya agar Kiev segera menyetujui mekanisme pengembalian dana bantuan yang diperkirakan mencapai 400-500 miliar dolar AS. Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa bantuan dari AS diberikan dalam bentuk hibah, bukan pinjaman yang harus dikembalikan.

Semangat Warga Gaza Membuat Kue Lebaran di Tengah Ancaman Serangan Israel

Warga Gaza, Palestina, mulai mempersiapkan diri untuk merayakan Idul Fitri, meskipun dalam kondisi terancam serangan Israel. Meskipun tinggal di pengungsian, mereka tetap semangat membuat kue tradisional untuk Lebaran. Asap serangan Israel terlihat di kamp Bureij di Jalur Gaza tengah pada Kamis, 27 Maret 2025. Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan lebih dari 850 orang tewas sejak serangan besar-besaran dimulai pada 18 Maret.

Meskipun serangan terus berlangsung, warga Gaza tetap bertahan untuk mempersiapkan Lebaran. Mereka di Bureij, yang baru saja diserang, terlihat bersama-sama membuat kue yang akan dibagikan ke sesama untuk menyambut Idul Fitri, yang menandakan akhir Ramadan. Kue-kue tersebut dibuat dengan bahan dan alat yang terbatas.

Perang yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza membuat jutaan orang terpaksa tinggal di pengungsian. Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan serangan besar sebagai balasan atas serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang di Israel.

Israel telah menyebabkan lebih dari 50 ribu korban jiwa di Gaza, dengan ratusan ribu orang terluka dan jutaan mengungsi. Setelah gencatan senjata pada Januari 2025, Israel kembali melanjutkan serangannya pada 18 Maret setelah gencatan senjata dengan Hamas berakhir.

Hamas menolak untuk memperpanjang gencatan senjata tahap pertama dan mendorong dimulainya gencatan senjata tahap kedua, yang dianggap dapat mendekatkan pada gencatan senjata permanen.

Xizang dan Perjalanan Panjang Menuju Kemajuan Hak Asasi Manusia

Kemajuan signifikan dalam perlindungan hak asasi manusia di Daerah Otonom Xizang, China, tercermin dalam sebuah buku putih yang dirilis pada Jumat (28/3). Dokumen berjudul Hak Asasi Manusia di Xizang di Era Baru ini menyoroti berbagai langkah yang telah diambil oleh Partai Komunis China (CPC) dan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat persatuan etnis, serta menjamin hak-hak dasar penduduk setempat. Seiring peringatan 60 tahun berdirinya daerah otonom ini pada 2025, pencapaian dalam bidang HAM semakin nyata, terutama sejak Kongres Nasional CPC ke-18 pada 2012. Kepala pemerintahan daerah, Gama Cedain, menegaskan bahwa kepemimpinan CPC telah membawa stabilitas dan pembangunan berkualitas tinggi di Xizang, memungkinkan masyarakat dari berbagai etnis menikmati hak-hak penghidupan dan pembangunan yang lebih baik. Buku putih ini menguraikan kemajuan dalam aspek demokrasi, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, serta kebebasan beragama. Hingga akhir 2019, sebanyak 628.000 warga miskin telah terbebas dari kemiskinan, sementara pada 2024, pendapatan bersih per kapita mereka meningkat lebih dari 12,5 persen. Infrastruktur pun berkembang pesat, dengan panjang jalan hampir dua kali lipat dalam 12 tahun terakhir, serta jaringan 5G yang kini mencakup seluruh kota dan kota kecil. Xizang juga mencatat peningkatan angka harapan hidup dari 68,17 tahun pada 2010 menjadi 72,19 tahun pada 2020. CPC terus mengutamakan pendekatan berbasis rakyat dalam perlindungan HAM, mengoordinasikan hak-hak sipil, politik, ekonomi, dan sosial demi mencapai kesejahteraan bersama. Kini, Xizang menikmati stabilitas politik, harmoni sosial, dan hubungan antaragama yang baik. Buku putih tersebut juga menegaskan bahwa tuduhan tentang memburuknya situasi HAM di Xizang hanyalah kebohongan bermotif politik yang bertujuan menciptakan ketidakstabilan. Kemajuan yang telah dicapai oleh masyarakat Xizang di era baru ini tidak akan terhenti oleh propaganda yang menyesatkan.