Pada 3 Desember 2024, sebuah kapal selam milik Rusia dilaporkan muncul secara tiba-tiba di Laut Cina Selatan (LCS), tepatnya dekat dengan wilayah Filipina. Kejadian ini memicu perhatian internasional, mengingat Laut Cina Selatan adalah kawasan yang menjadi sengketa beberapa negara, termasuk China, Filipina, dan negara-negara ASEAN lainnya, termasuk Indonesia. Kehadiran kapal selam Rusia ini menambah ketegangan dalam kawasan yang sudah padat dengan aktivitas militer.
Kapal selam yang diduga milik Angkatan Laut Rusia ini tidak memberi pemberitahuan sebelumnya dan terlihat beroperasi di dekat wilayah yang menjadi perhatian Filipina. Beberapa ahli militer menilai bahwa munculnya kapal selam ini bukan hanya menunjukkan kehadiran Rusia, tetapi juga bisa jadi sebagai pesan politik terkait dengan ketegangan di kawasan Asia-Pasifik. Laut Cina Selatan, yang kaya akan sumber daya alam dan jalur perdagangan strategis, adalah titik panas dalam perselisihan wilayah antara beberapa negara.
Filipina sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan segera meminta klarifikasi dari Rusia. Mereka menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan menghindari eskalasi ketegangan di kawasan tersebut. Sementara itu, negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam yang juga terlibat dalam klaim teritorial di LCS memperingatkan tentang potensi ancaman terhadap keamanan regional.
Indonesia yang juga memiliki kepentingan di kawasan Laut Cina Selatan melalui ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) di sekitar Natuna, turut mengawasi perkembangan ini dengan seksama. Pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya dialog multilateral untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Dikhawatirkan, meningkatnya kehadiran kekuatan militer asing dapat memicu ketegangan yang lebih besar di kawasan tersebut.
Ketegangan di Laut Cina Selatan sering kali dipicu oleh klaim teritorial yang tumpang tindih antara negara-negara yang memiliki kepentingan strategis di sana, termasuk China yang mengklaim hampir seluruh wilayah LCS. Kehadiran kapal selam Rusia ini menunjukkan adanya perubahan dalam dinamika kekuatan internasional yang dapat memengaruhi kebijakan luar negeri negara-negara yang terlibat.
Kemunculan kapal selam Rusia di Laut Cina Selatan ini menyoroti betapa pentingnya kerja sama internasional dalam menjaga keamanan dan perdamaian di kawasan tersebut. Negara-negara seperti Indonesia, Filipina, dan anggota ASEAN lainnya harus tetap waspada dan mengutamakan diplomasi untuk menyelesaikan sengketa tanpa menambah ketegangan lebih lanjut.