Pada tanggal 22 Oktober 2024, harga emas mengalami lonjakan signifikan, mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Faktor utama yang mendorong kenaikan ini adalah ketegangan yang meningkat di Timur Tengah serta dampak kebijakan ekonomi China yang terus berlanjut.
Ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah, terutama terkait dengan konflik yang melibatkan beberapa negara, telah menciptakan ketakutan di pasar global. Investor cenderung mencari aset yang lebih aman, dan emas sering kali menjadi pilihan utama dalam situasi seperti ini. Dengan meningkatnya kekhawatiran akan potensi eskalasi konflik, permintaan akan emas sebagai instrumen lindung nilai semakin meningkat.
Di sisi lain, kebijakan ekonomi China yang agresif, termasuk stimulus fiskal dan moneter, juga berkontribusi terhadap lonjakan harga emas. Pasar global menanggapi dengan cermat langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Beijing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah ancaman resesi. Kebijakan tersebut mendorong investor untuk beralih ke emas, yang dianggap lebih stabil dibandingkan dengan aset lainnya.
Analis pasar mencatat bahwa harga emas kini telah menembus level psikologis yang penting, yaitu $2.000 per ounce. Kenaikan ini menarik perhatian banyak trader dan investor, yang mulai mempertimbangkan untuk menambah posisi mereka dalam emas. “Kami memperkirakan harga emas bisa terus meningkat jika ketegangan global tidak mereda,” ujar seorang analis senior dari perusahaan investasi terkemuka.
Kenaikan harga emas yang dipicu oleh faktor-faktor geopolitik dan ekonomi ini menunjukkan bahwa investor tetap waspada terhadap ketidakpastian di pasar global. Saat situasi di Timur Tengah dan kebijakan China terus berkembang, banyak yang percaya bahwa emas akan tetap menjadi aset yang menarik untuk dijadikan pilihan investasi. Dengan demikian, perkembangan harga emas akan terus dipantau secara intensif oleh para pelaku pasar di seluruh dunia.