China baru-baru ini melakukan uji coba jet tempur rahasia dari kapal induk Liaoning. Jet tempur yang diduga merupakan varian J-35 ini diperkirakan menjadi pesaing utama jet tempur F-35 milik Amerika Serikat.
Uji coba tersebut ditayangkan dalam sebuah dokumenter yang disiarkan oleh CCTV, stasiun televisi milik pemerintah China. Dalam tayangan itu, jet tempur berbasis kapal induk yang tidak diidentifikasi diuji di atas Liaoning, kapal induk pertama milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN).
Menurut laporan CCTV, uji coba tersebut berlangsung pada awal tahun ini, namun tanggal dan lokasi spesifiknya tidak diungkapkan. PLAN saat ini mengoperasikan satu jenis jet tempur berbasis kapal induk, yaitu J-15 “Flying Shark”.
Jet tersebut adalah pesawat generasi keempat yang dikembangkan dari Sukhoi Su-33 Rusia, yang diperoleh China dari Ukraina pada akhir 1990-an.
Meskipun siaran tersebut tidak menampilkan gambar jet tempur baru yang diuji, cuplikan J-15 saat lepas landas dari Liaoning ditayangkan dalam dokumenter tersebut.
Judul dokumenternya adalah “Quenching”, dan dalam salah satu segmennya, Zhang Naigang, seorang kru Liaoning, berbagi kisahnya tentang pengalamannya dalam uji terbang J-15 sekitar 12 tahun lalu.
“Jet tempur itu sangatlah luar biasa. Lihatlah! langit begitu cerah, mirip dengan hari penerbangan pertama J-15 dari kapal induk,” ujar Zhang.
Ia bertugas menyiapkan pesawat tempur di landasan lompat ski untuk lepas landas sebagai bagian dari tugasnya sebagai operator kontrol penerbangan.
Zhang juga menyampaikan kebanggaannya terhadap peran yang dimainkan dalam peluncuran J-15 pertama pada 23 November 2012 dari Liaoning. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini akan menjadi kenangan yang akan selalu ia banggakan sepanjang hidupnya.
Meskipun tidak banyak informasi yang diungkapkan terkait jet tempur generasi terbaru ini, laporan dari EurAsian Times menyebut bahwa China saat ini sedang mengembangkan dan menguji pesawat tempur siluman generasi baru.
Pakar militer China yang diwawancarai oleh Global Times pada 14 September 2024 mengonfirmasi bahwa uji coba ini menandai peningkatan signifikan dalam kapabilitas kapal induk China.
Jet tempur terbaru ini tidak hanya akan digunakan di kapal induk ketiga China, Fujian, yang dilengkapi dengan teknologi ketapel elektromagnetik, tetapi juga dapat dioperasikan dari dua kapal induk sebelumnya, Liaoning dan Shandong, meskipun kedua kapal tersebut menggunakan landasan tradisional.
Spekulasi tentang jet tempur siluman ini terus berkembang. Banyak yang percaya bahwa pesawat yang diuji adalah J-35, varian lanjutan dari J-31, yang pertama kali terbang pada tahun 2012.
Pesawat ini diduga akan dioperasikan dalam formasi campuran dengan J-15 yang saat ini sudah digunakan oleh PLAN.
Menjelang penayangan dokumenter tersebut, terlihat model tiruan skala penuh dari J-35 yang diuji di dek Liaoning pada Februari tahun ini. Model tersebut dilapisi bahan tahan air untuk menguji kemampuannya di lingkungan maritim.
Selain itu, gambar-gambar tambahan yang beredar di internet menunjukkan Liaoning berlayar dengan membawa tiruan J-35 dan J-15.
Laporan sebelumnya kami kutip dari EurAsian Times juga menyebut bahwa keberadaan tiruan J-35 di atas Liaoning merupakan pertanda kuat bahwa jet tempur siluman tersebut akan dikerahkan pada dua kapal induk pertama China, yang tidak dilengkapi dengan teknologi ketapel.
Jika spekulasi ini benar, China akan memiliki kemampuan udara yang semakin canggih, siap bersaing dengan teknologi jet tempur negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat.