Israel Larang Azan Di Masjid Ibrahimi 8 Hari Berturut-Turut

Pada 25 September 2024, dilaporkan bahwa otoritas Israel melarang azan di Masjid Ibrahimi, Hebron, Tepi Barat, selama 8 hari berturut-turut. Larangan ini menimbulkan protes keras dari warga Palestina dan organisasi internasional yang menganggap tindakan tersebut sebagai pelanggaran kebebasan beribadah. Masjid Ibrahimi adalah salah satu situs suci umat Islam yang memiliki nilai sejarah dan religius yang tinggi, namun sering kali menjadi pusat ketegangan antara Israel dan Palestina.

Alasan di Balik Larangan Azan

Menurut laporan media setempat, larangan azan ini diterapkan sebagai bagian dari pengamanan terhadap perayaan keagamaan Yahudi yang berlangsung di sekitar Masjid Ibrahimi. Otoritas Israel mengklaim bahwa pembatasan tersebut dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama periode perayaan. Namun, tindakan ini dianggap berlebihan oleh pihak Palestina, yang menuduh Israel melakukan diskriminasi dan mencederai hak-hak umat Islam untuk menjalankan ibadah mereka.

Reaksi dari Warga Palestina dan Tokoh Agama

Keputusan Israel untuk melarang azan selama delapan hari ini memicu kemarahan di kalangan warga Palestina. Banyak yang melihat larangan ini sebagai bagian dari upaya Israel untuk memperkuat kendali atas tempat-tempat suci di wilayah yang diduduki. “Ini adalah serangan terhadap identitas dan kebebasan beribadah kami,” kata salah satu imam masjid setempat. Demonstrasi kecil juga dilaporkan terjadi di beberapa bagian Hebron sebagai bentuk protes terhadap larangan tersebut.

Kecaman dari Organisasi Internasional

Selain dari pihak Palestina, organisasi internasional seperti UNESCO dan beberapa kelompok hak asasi manusia juga mengutuk tindakan Israel ini. Mereka menilai bahwa pembatasan kebebasan beragama di situs bersejarah seperti Masjid Ibrahimi adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional. UNESCO, yang telah menjadikan Masjid Ibrahimi sebagai situs warisan dunia, menuntut Israel untuk segera mencabut larangan tersebut dan menghormati kebebasan beribadah.

Meningkatnya Ketegangan di Hebron

Larangan azan ini semakin memperuncing ketegangan di Hebron, yang sudah menjadi salah satu wilayah dengan konflik paling sengit di Tepi Barat. Hebron, yang dihuni oleh penduduk Yahudi dan Palestina, kerap menjadi lokasi bentrokan antara kedua pihak. Dengan larangan azan ini, banyak yang khawatir bahwa konflik di Hebron akan semakin memanas, memicu ketidakstabilan lebih lanjut di wilayah tersebut.

Tindakan Israel ini diharapkan segera ditinjau ulang demi menjaga kedamaian dan menghormati hak-hak beragama di kawasan yang penuh ketegangan ini.