Tanzania Nyatakan Wabah Virus Marburg Berakhir Setelah 42 Hari Tanpa Kasus Baru

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa Tanzania telah mengakhiri wabah penyakit akibat virus Marburg yang melanda negara tersebut sejak Januari 2025. Wabah ini pertama kali diumumkan oleh WHO pada 15 Januari setelah Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus melaporkan delapan kematian yang diduga terkait demam Marburg. Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, kemudian mengonfirmasi adanya wabah ini, meskipun hanya satu kasus infeksi yang terverifikasi secara resmi. WHO menyatakan bahwa wabah ini dinyatakan berakhir setelah tidak ada kasus baru yang dilaporkan selama 42 hari sejak kematian terakhir pada 28 Januari 2025.

Wabah virus Marburg kali ini merupakan yang kedua terjadi di Tanzania setelah sebelumnya pada 2023. Baik wabah saat ini maupun sebelumnya dilaporkan terjadi di wilayah Kagera, timur laut Tanzania. Selain Tanzania, Rwanda juga mengalami wabah serupa pada Desember 2024. Dalam wabah yang dimulai sejak September 2024 itu, Rwanda mencatat total 66 kasus dengan 15 di antaranya berujung kematian sebelum akhirnya dinyatakan berakhir oleh Kementerian Kesehatan setempat.

Virus Marburg dikenal sebagai penyebab demam berdarah yang sangat mematikan pada manusia. Penyebarannya bermula dari kelelawar buah dan dapat menular ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh individu yang terinfeksi. Gejala awal penyakit ini meliputi demam tinggi, sakit kepala hebat, dan rasa lemas yang ekstrem. Hingga saat ini, belum ada vaksin atau obat antivirus yang disetujui untuk menangani infeksi virus ini, sehingga langkah pencegahan dan pengendalian menjadi sangat penting dalam menekan penyebarannya.