China Perluas Kebijakan Bebas Visa Dan Negara Indonesia Tidak Termasuk

Pada 24 November 2024, Pemerintah China mengumumkan bahwa mereka akan memperluas kebijakan bebas visa untuk lebih banyak negara, dalam upaya meningkatkan pariwisata dan hubungan internasional. Kebijakan ini memungkinkan warga negara dari sejumlah negara tertentu untuk memasuki China tanpa memerlukan visa selama periode tertentu. Langkah ini diharapkan dapat mendorong kunjungan wisatawan asing serta meningkatkan ekonomi sektor pariwisata di China.

Meskipun banyak negara yang mendapat keuntungan dari kebijakan ini, Indonesia tidak termasuk dalam daftar negara yang dibebaskan dari kewajiban visa. Hal ini mengecewakan banyak wisatawan Indonesia yang berharap dapat mengunjungi China tanpa prosedur visa yang rumit. Pemerintah China belum memberikan penjelasan resmi mengenai alasan tidak dimasukkannya Indonesia dalam kebijakan ini, namun beberapa spekulasi menyebutkan bahwa faktor politik dan hubungan bilateral mungkin berperan.

Beberapa negara yang mendapat kebijakan bebas visa antara lain Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan sejumlah negara Eropa. Para warga negara dari negara-negara ini dapat menikmati fasilitas bebas visa untuk jangka waktu tertentu, tergantung pada ketentuan masing-masing wilayah administratif di China. Kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan aliran wisatawan dan memperkuat hubungan diplomatik serta ekonomi China dengan negara-negara tersebut.

Keputusan untuk memperluas kebijakan bebas visa menunjukkan bahwa China ingin lebih terbuka terhadap kunjungan internasional. Namun, bagi Indonesia, kebijakan ini mungkin berpotensi membatasi jumlah wisatawan yang dapat mengunjungi China secara langsung. Pemerintah Indonesia diharapkan dapat bekerja sama dengan China untuk menjajaki kemungkinan kesepakatan baru yang memungkinkan kemudahan akses bagi warga Indonesia ke negara tersebut.

Bagi wisatawan Indonesia, meskipun mereka masih harus mengurus visa untuk berkunjung ke China, mereka tetap bisa menikmati pengalaman wisata ke negara tersebut dengan perencanaan yang matang. Biro perjalanan dan agen visa di Indonesia kini semakin gencar menawarkan layanan pengurusan visa ke China, dengan informasi dan bantuan yang lebih lengkap agar proses perjalanan menjadi lebih mudah.

PM Jepang Shigeru Ishiba Tegaskan Tak Akan Intervensi Kebijakan Bank Sentral

Tokyo – Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menegaskan komitmennya untuk tidak mengintervensi kebijakan Bank Sentral Jepang (BoJ). Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers pasca-pertemuan dengan para pejabat pemerintah dan ekonom terkemuka, di tengah perhatian terhadap stabilitas ekonomi negara tersebut.

Ishiba menyatakan bahwa kemandirian Bank Sentral merupakan prinsip penting dalam menjaga stabilitas ekonomi. “Kami menghormati independensi BoJ dalam mengambil keputusan terkait kebijakan moneter. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan pasar dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan,” ujarnya. Pernyataan ini bertujuan untuk meredakan kekhawatiran tentang potensi campur tangan politik dalam kebijakan moneter.

Jepang saat ini menghadapi berbagai tantangan ekonomi, termasuk inflasi yang meningkat dan stagnasi pertumbuhan. Para ekonom mendorong BoJ untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih agresif untuk merangsang perekonomian. Namun, Ishiba menegaskan bahwa keputusan tersebut harus tetap menjadi domain Bank Sentral, tanpa tekanan dari pemerintah.

Meskipun menolak intervensi, Ishiba menyatakan dukungannya terhadap kebijakan ekonomi yang berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan Bank Sentral untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan. “Kami akan terus berupaya menciptakan kebijakan yang mendukung investasi dan inovasi,” tambahnya.

Pernyataan Ishiba diharapkan dapat memberikan sinyal positif kepada investor dan pasar global. Dengan menegaskan komitmennya untuk tidak mencampuri kebijakan BoJ, Ishiba berharap dapat meningkatkan kepercayaan pasar terhadap prospek ekonomi Jepang. “Kami percaya bahwa kebijakan yang jelas dan transparan akan membawa hasil positif bagi ekonomi kita,” tutupnya.

Dengan langkah ini, Jepang berharap untuk menghadapi tantangan ekonomi yang ada dengan lebih baik dan menjaga stabilitas yang diperlukan untuk pertumbuhan jangka panjang.