Kiev — Pasukan Rusia kembali melancarkan serangan besar-besaran di wilayah timur Ukraina, berhasil merebut sebuah area yang memiliki luas hampir setara dengan negara Singapura. Keberhasilan ini menambah panjang daftar wilayah yang dikuasai oleh Rusia sejak invasi dimulai, dan semakin mempertegas dominasi pasukan Kremlin di beberapa daerah strategis di Ukraina. Kondisi ini semakin meningkatkan ketegangan di kawasan, dengan ancaman bagi stabilitas Ukraina dan Eropa.
Menurut laporan dari pemerintah Ukraina, serangan Rusia terbaru ini berhasil merebut wilayah seluas lebih dari 700 kilometer persegi di Donetsk dan Luhansk, yang kini berada di bawah kendali penuh pasukan Rusia. Area yang direbut ini setara dengan luas negara Singapura, menandakan intensitas serangan yang semakin mengkhawatirkan. Selain itu, wilayah ini kaya akan sumber daya alam dan memiliki posisi strategis, yang menjadikannya target penting dalam strategi militer Rusia untuk memperluas pengaruhnya di Ukraina.
Pakar militer menyebutkan bahwa pasukan Rusia kini menggunakan taktik yang lebih agresif dan terkoordinasi untuk mengambil alih wilayah-wilayah Ukraina. Mereka menggunakan serangan udara, artileri jarak jauh, serta pasukan darat yang lebih terlatih untuk mendominasi pertahanan Ukraina di beberapa titik vital. Taktik ini berfokus pada penghancuran infrastruktur penting dan mengisolasi pasukan Ukraina, yang semakin kesulitan untuk mempertahankan posisi mereka.
Reaksi internasional terhadap peningkatan eskalasi ini semakin meningkat, dengan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa mengutuk keras langkah Rusia yang semakin agresif. Mereka kembali menegaskan dukungan kepada Ukraina dalam bentuk sanksi ekonomi yang lebih berat serta pengiriman senjata canggih untuk membantu Ukraina mempertahankan diri. Namun, banyak analis mengingatkan bahwa ketegangan ini bisa berlanjut lama jika tidak ada resolusi damai yang signifikan.
Dengan wilayah yang semakin luas jatuh ke tangan Rusia, tantangan bagi pasukan Ukraina untuk mempertahankan diri semakin besar. Meskipun tentara Ukraina telah menerima bantuan militer yang signifikan dari negara-negara Barat, mereka masih menghadapi kesulitan dalam menghadapi serangan yang datang dari pasukan Rusia yang lebih besar dan lebih terorganisir. Di sisi lain, kemenangan bagi Rusia ini memberikan Vladimir Putin keuntungan strategis dalam memperkuat klaimnya atas wilayah-wilayah yang telah dikuasai dan semakin menjauhkan kemungkinan penyelesaian diplomatik.