Xizang dan Perjalanan Panjang Menuju Kemajuan Hak Asasi Manusia

Kemajuan signifikan dalam perlindungan hak asasi manusia di Daerah Otonom Xizang, China, tercermin dalam sebuah buku putih yang dirilis pada Jumat (28/3). Dokumen berjudul Hak Asasi Manusia di Xizang di Era Baru ini menyoroti berbagai langkah yang telah diambil oleh Partai Komunis China (CPC) dan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat persatuan etnis, serta menjamin hak-hak dasar penduduk setempat. Seiring peringatan 60 tahun berdirinya daerah otonom ini pada 2025, pencapaian dalam bidang HAM semakin nyata, terutama sejak Kongres Nasional CPC ke-18 pada 2012. Kepala pemerintahan daerah, Gama Cedain, menegaskan bahwa kepemimpinan CPC telah membawa stabilitas dan pembangunan berkualitas tinggi di Xizang, memungkinkan masyarakat dari berbagai etnis menikmati hak-hak penghidupan dan pembangunan yang lebih baik. Buku putih ini menguraikan kemajuan dalam aspek demokrasi, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, serta kebebasan beragama. Hingga akhir 2019, sebanyak 628.000 warga miskin telah terbebas dari kemiskinan, sementara pada 2024, pendapatan bersih per kapita mereka meningkat lebih dari 12,5 persen. Infrastruktur pun berkembang pesat, dengan panjang jalan hampir dua kali lipat dalam 12 tahun terakhir, serta jaringan 5G yang kini mencakup seluruh kota dan kota kecil. Xizang juga mencatat peningkatan angka harapan hidup dari 68,17 tahun pada 2010 menjadi 72,19 tahun pada 2020. CPC terus mengutamakan pendekatan berbasis rakyat dalam perlindungan HAM, mengoordinasikan hak-hak sipil, politik, ekonomi, dan sosial demi mencapai kesejahteraan bersama. Kini, Xizang menikmati stabilitas politik, harmoni sosial, dan hubungan antaragama yang baik. Buku putih tersebut juga menegaskan bahwa tuduhan tentang memburuknya situasi HAM di Xizang hanyalah kebohongan bermotif politik yang bertujuan menciptakan ketidakstabilan. Kemajuan yang telah dicapai oleh masyarakat Xizang di era baru ini tidak akan terhenti oleh propaganda yang menyesatkan.