Osaka World Expo 2025, Pintu Baru Pertukaran Budaya dan Bisnis Jepang-ASEAN

Duta Besar Jepang untuk ASEAN, Kiya Masahiko, menyampaikan harapan besar terhadap Pameran Dunia 2025 di Osaka sebagai momentum penting dalam mempererat hubungan multilateral, terutama dengan negara-negara anggota ASEAN. Dalam konferensi pers di Sekretariat ASEAN di Jakarta, ia menekankan bahwa Jepang ingin mendorong lebih banyak masyarakat ASEAN datang ke Jepang, dan sebaliknya, agar masyarakat Jepang juga lebih mengenal budaya dan kehidupan di Asia Tenggara.

Pameran ini tidak hanya menjadi ajang promosi budaya, tetapi juga akan diisi oleh berbagai pertemuan bilateral, serta forum bisnis dan perdagangan. Masahiko berharap agenda tersebut mampu memperkuat kolaborasi ekonomi antara Jepang dan negara-negara partisipan. Ia menggarisbawahi pentingnya momen ini sebagai peluang emas bagi peningkatan kerja sama lintas sektor, baik dari sisi diplomatik maupun komersial.

Sebagaimana yang terjadi pada Expo sebelumnya di Dubai, Jepang juga menaruh harapan tinggi bahwa masyarakat ASEAN dapat lebih memahami budaya Jepang, sambil menjelajahi berbagai lokasi menarik di negeri Sakura tersebut. Expo ini bahkan disebut-sebut bisa menjadi latar yang mendukung pelaksanaan pertemuan tingkat tinggi ASEAN-Jepang, memperkuat dampak positif terhadap hubungan bilateral yang sudah terjalin.

Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Urusan Korporasi dan Komunitas, Naraya S. Soeprapto, turut mengungkapkan harapan agar negara-negara ASEAN dapat berpartisipasi lebih aktif. Ia menyebut pameran ini sebagai ruang penting untuk berbagi kisah, memperkuat keterlibatan, serta membangun jembatan pemahaman antarbangsa.

Misi Dagang Rusia Siap Perluas Peluang Investasi di Indonesia April Ini

Pusat Ekspor Rusia (REC) akan mengirim misi dagang perdananya ke Indonesia pada April 2025. Misi ini melibatkan sekitar 30 perwakilan perusahaan asal Rusia dari berbagai sektor, seperti digital, pangan, hingga peralatan teknis. Langkah ini dilakukan untuk menggali potensi kerja sama bisnis dan peluang investasi baru antara kedua negara. Direktur Jenderal REC, Veronika Nikishina, menyebut bahwa saat ini adalah momentum yang tepat bagi perusahaan Rusia untuk menjajaki pasar Indonesia dan mengoptimalkan segala sumber daya yang tersedia.

Nikishina menambahkan bahwa Indonesia merupakan salah satu tujuan ekspor Rusia paling menjanjikan. Dengan posisinya sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan anggota baru kelompok BRICS, peran Indonesia dalam percaturan ekonomi global kian diperhitungkan. Oleh karena itu, pelaku usaha Indonesia diundang untuk hadir dalam pertemuan dengan delegasi bisnis Rusia di Jakarta pada 14–15 April 2025. Agenda ini diharapkan dapat mempererat hubungan dagang, mempercepat proses negosiasi kontrak ekspor, serta meningkatkan popularitas produk-produk Rusia di pasar domestik.

Wakil REC untuk Indonesia, Vadim Varaksin, menekankan pentingnya untuk membuka peluang kolaborasi baru yang memanfaatkan kekuatan dari kedua pihak. Dengan menjalin kerja sama yang erat, diharapkan proses produksi dapat berjalan stabil dan berkelanjutan. Misi dagang ini juga akan berlangsung bersamaan dengan pertemuan Komisi Gabungan RI-Rusia ke-13 di bidang ekonomi dan perdagangan, serta Forum Bisnis Rusia-Indonesia yang diselenggarakan bersama Kadin Indonesia dan Roscongress Foundation.