Rusia Berharap Mencapai Kemajuan dalam Pembicaraan dengan AS di Arab Saudi

Negosiator Rusia mengungkapkan bahwa Moskow berharap dapat mencapai kemajuan dalam setidaknya satu masalah utama selama pembicaraan dengan Amerika Serikat yang akan dilaksanakan pada Senin mendatang di Arab Saudi. Dalam wawancara dengan saluran TV Zvezda Rusia, Grigory Karasin, anggota parlemen senior, mengatakan bahwa mengingat kompleksitas dan banyaknya isu yang harus dibahas, sulit untuk menyelesaikan semua masalah sekaligus. Meskipun demikian, Karasin menyatakan bahwa Rusia datang dengan tekad untuk berusaha mencapai solusi pada salah satu masalah yang menjadi fokus utama. Ia menekankan bahwa meskipun tidak mengharapkan kemajuan dalam seluruh agenda, mereka tetap berharap dapat membuat terobosan dalam satu isu penting, yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi hubungan kedua negara.

Selain itu, Karasin juga menjelaskan bahwa meskipun banyak masalah yang harus dibicarakan, Rusia berharap agar Amerika Serikat dapat menunjukkan kemauan untuk menemukan jalan keluar dari beberapa ketegangan yang ada. “Kami berkomitmen untuk mencari solusi meskipun tantangan yang ada sangat besar,” tambahnya, menunjukkan niat Rusia untuk menjaga saluran komunikasi terbuka meski situasi yang dihadapi cukup rumit.

Di sisi lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, memberikan peringatan keras bahwa Rusia mungkin akan mencabut moratorium serangan terhadap fasilitas energi jika Ukraina terus melanggar kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya. Zakharova menuduh Ukraina melakukan serangan drone terhadap fasilitas energi di wilayah Kursk dan Krasnodar, yang menurutnya jelas melanggar kesepakatan yang telah dicapai setelah proposal dari Presiden AS Donald Trump untuk menahan diri dari serangan terhadap fasilitas tersebut. Dalam pernyataan yang tegas, Zakharova menegaskan bahwa jika Ukraina terus melanjutkan tindakan destruktif tersebut, Rusia akan merespons dengan langkah balasan yang setara. Peringatan ini memperlihatkan ketegangan yang terus meningkat antara kedua negara, yang berpotensi mengarah pada eskalasi konflik yang lebih besar jika serangan semacam itu terus berlangsung.

Iran Harap Capai Kesepakatan Nuklir Baru Dengan AS Di Era Trump

Wakil Presiden Iran Urusan Strategis Javad Zarif menyatakan harapannya untuk mencapai kesepakatan nuklir baru dengan Amerika Serikat. Pernyataan ini disampaikan dalam Forum Ekonomi Dunia yang berlangsung di Davos, Swiss, dan menandai harapan baru bagi hubungan antara kedua negara setelah masa pemerintahan Trump.

Kesepakatan nuklir sebelumnya, yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), ditandatangani pada tahun 2015 dan bertujuan untuk membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pengurangan sanksi internasional. Namun, kesepakatan ini mulai runtuh setelah AS menarik diri pada tahun 2018 di bawah kepemimpinan Trump, yang kembali menerapkan sanksi. Ini menunjukkan bahwa situasi diplomatik antara Iran dan AS telah mengalami perubahan signifikan yang mempengaruhi stabilitas regional.

Dalam pernyataannya, Zarif berharap bahwa pemerintahan baru Trump akan lebih terbuka untuk bernegosiasi dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Ia menekankan pentingnya dialog untuk mengatasi ketegangan yang telah berlangsung lama antara Iran dan AS. Ini mencerminkan keinginan Iran untuk memperbaiki hubungan diplomatik dan ekonomi yang telah terpuruk akibat sanksi.

Jika kesepakatan baru dapat dicapai, hal ini diharapkan dapat membawa stabilitas lebih besar di Timur Tengah dan mengurangi ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat. Zarif menambahkan bahwa kesepakatan tersebut harus mencakup jaminan keamanan bagi Iran serta pengurangan sanksi yang lebih substansial. Ini menunjukkan bahwa Iran ingin memastikan bahwa kepentingan nasionalnya terlindungi dalam setiap negosiasi.

Sementara itu, negara-negara Eropa seperti Prancis, Jerman, dan Inggris juga menunjukkan minat untuk kembali terlibat dalam pembicaraan mengenai program nuklir Iran. Mereka berharap bahwa keterlibatan AS dalam proses negosiasi dapat membantu memulihkan kepercayaan dan mendorong Iran untuk kembali mematuhi komitmen nuklirnya. Ini mencerminkan harapan komunitas internasional untuk menemukan solusi damai atas isu nuklir.

Dengan pernyataan ini, semua pihak berharap agar dialog antara Iran dan AS dapat segera dimulai. Diharapkan bahwa kesepakatan baru dapat membawa perubahan positif bagi keamanan regional dan membuka jalan bagi kerjasama lebih lanjut dalam isu-isu global lainnya. Keberhasilan dalam mencapai kesepakatan ini akan menjadi langkah penting dalam upaya mengurangi ketegangan di kawasan Timur Tengah.